Senin, 17 November 2008

rumah kita


lebih baik di sini……rumah kita sendiri
segala nikmat dan anugerah yang ada
semuanya hanya di sini……… rumah kita……


sepenggal lirik yang sederhana, sesederhana arah tujuan yang kita tuju yakni rumah kita, rumah yang menjadi impian kita, rumah yang menjadi harapan untuk masa depan anak-anak kita, rumah yang menjadi tempat berinteraksi kita…rumah yang menjadi segalanya bagi kita..dan tentunya lingkungan rumah yang mempunyai fasilitas fasos-fasum sehingga bisa menopang kehidupan bermasyarakat…

Namun apa jadinya tujuan yang sangat sesederhana, dan impian yang sangat sederhana itu tidak terpenuhi….????

Bagaimana dengan pengembang GIK???
Para direktur pengembang GIK tak ubahnya seperti kaum penjajah atau kompeni / VOC yang datang pertama kali dengan menawarkan janji-janji manis...rumah setara perumahan real estate, ada mushola, ada tempat bermain anak dan lain-lain…dan seterusnya…bahkan berita terakhir mengenai surat pernyataan kesanggupan dalam mengalokasikan dana mushola pun belum terealisasi…mereka baru merapatkan dan berkonsilidasi, padahal menurut sumber dari mereka semua sudah menandatanginnya…
Strategi apa lagi yang engkau mainkan wahai para direktur pengembang GIK…???
Para direktur pengembang GIK memang sangat lihai membual dan pintar dalam memainkan kat-kata serta sangat cerdas dalam menenangkan kondisi dan situasi warga dengan janji-janji manisnya (seperti kaum penjajah )….

Bagaimana dengan warga GIK…..???
Warga GIK adalah warga yang taat dan selalu membayar kewajibannya.
Warga GIK adalah warga pemberani yang selalu mempertanyakan hak-haknya.
Warga GIK adalah warga yang peduli akan lingkungannya.
Warga GIK adalah warga yang konsisten akan perbuataanya
Warga GIK adalah warga yang cinta damai.
Warga GIK adalah warga yang pemaaf.…..
Dan warga GIK adalah warga yang tak mengenal lelah untuk selalu BERJUANG UNTUK MENDAPATKAN HAK NYA YANG DIJANJIKAN OLEH PENGEMBANG GIK…

9 komentar:

Anonim mengatakan...

Hidup Manajemen GIK, eh Kompeni !!!

Aha saya jadi teringat puisinya wiji thukul (hilang diculik saat tragedi 1998), semoga kata2nya cukup memberikan peluru untuk menghadapi Kompeni itu...

Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan

Maka hanya ada satu kata: lawan!!!


-delta-

Arsenal16 mengatakan...

pak ketua
kapan kita mulai gruduk "Andi CS"... sepertinya mau main "keras" nih...kita lakukan serang dadakan aja (counter attach) pak. seperti bola..apa kick and rush...kita buat rusuh...

salam perjuangan..

Arsenal16 mengatakan...

eerrrrrrrrrgggggggg

Pujo Priyambodo mengatakan...

Assalamu'alaikum.... wah pade kemane nich.. sepi aje... tetap semangat Arsenal16, oper-oper dong durennya....

ketua FSW-GIK mengatakan...

lagi ngumpulin tenaga kali pa buat nyeruduk para direktur pengembang GIK.... satu satu direktur GIK kita datangi.....

Anonim mengatakan...

fuih, arsenal 16 sekarang punya pabrik duren ya?

bisa dioper2 juga neh ke blok sebelah

Arsenal16 mengatakan...

duren nya ada nih..dari kepri...tapi bukan untuk blok sebelah..tapi untuk di jadikan bola tendangan Finalty ke andi cs.

Anonim mengatakan...

rumah kita rumah botjor....

Asmara21 mengatakan...

Duren Kepri sudah tinggal kulitnya yang tajam dan sudah pada busuk lagi, sebusuk siapa ya??... eh sebusuk apa ya??...

Mau nyari duren Palu akh, walaupun tinggal kulitnya tapi masih bisa buat "NGGETOK", nggetok siapa ya??.. eh nggetok apa ya??..