Kamis, 20 November 2008

entah...mengapa....

sudah lebih dari tiga pekan kita menantikan sebuah surat pernyataan sebagai bukti otetik dalam pengalokasian dana musholla....dan hal itu sudah kita pegang, namun untuk meraih sebuah surat tidaklah mudah karena masih simpang siurnya informasi para direktur penguasa management Griya Insani Kukusan...

surat pernyataan sudah kita pegang dan dikoreksi dan ternyata ada kesalahan tulis dimana nama andi amin tidak lengkap, hal ini perlu kita revisi agar tidak bermasalah di kemudian hari.

menengok kebelakang dan informasi dari direktur teknik maupun direktur marketing GIK, sebenarnya dana alokasi sebesar Rp. 50 juta itu terlalu kecil untuk sebuah keuntungan yang sangat besar dari sebuah perumahan GIK...
hal ini menjadi tanda tanya bagi saya pribadi ???

kalau kita amati sebenarnya dana alokasi sebesar itu hanya sepihak yang digelontorkan oleh pihak andi azizi amin...dan di sini kita belum membuat sebuah keputusan diterima atau tidak oleh warga GIK...diterima atau tidak diterima seharusnya pihak andi cs menanyakan hal itu kepada warga GIK...atau ada negosiasi diantara Pihak andi cs dan Warga, namun kenyataannya kita malah di sodori sebuah surat pernyatan yang didalamnya tertulis pengalokasian dana sebesar Rp. 50 Juta untuk pembangunan mushola tersebut. dana sebesar itu mana cukup untuk membangun sebuah mushola dalam hitungan tahun 2009.

dan satu lagi yang sangat diherankan bahwa para direktur itu secara tidak langsung saling menyalahkan satu sama lain tapi mereka tidak melihat siapa yang akan menjadi korban....

untuk itu mari kita sumbang pikir untuk masalah tersebut mumpung surat pernyataan itu masih bisa kita revisi, dan kita kembalikan lagi kepada pihak andi azizi amin...

8 komentar:

Pujo Priyambodo mengatakan...

Temanya saja, seperti lagunya Iwan Fals." jangan pasrah gitu dunk!
Menurut saya mach.. tidak perlu direvisi, hanya saja yang kurang cuma stampelnya GIKnya. mengenai tandatangan yg kurang seorang, itu masalah mereka. yg penting terima saja dananya sesuai yg tertera jadualnya. terlepas dari hal lain dana itu diambil saja karena yang alokasinya-kan untuk kemaslahatan orang banyak, bukan untuk peribadi-pribadi. itu saja Oper keArsenal16... >B1ovision<

ketua FSW-GIK mengatakan...

pengalaman kita yang membuat seperti itu....kenapa temanya seperti lagu iwan fals, karena warga GIK entah mengapa seperti tak berdaya bila berhadapan dengan pengembang, dan bila disodorkan dana seperti itu sepertinya meng iyakan saja...

kenapa kita harus teliti dan merevisi surat pernyataan itu, pengalaman kita membuktikan bahwa pengembang GIK sangat pintar dalam hal bekelit..jadi kita harus benar-benar jeli dan teliti meskipun itu hanya sebuah surat pernyataan saja..

mengenai pengambilan dana pun harusnya dalam surat pernyataan itu tertuang bagaimana proses pencairannya...?pakai kode rekening atau cash..bahkan bila perlu apabila mereka terlambat dalam pencairan dananya kita berikan sangsi yang jelas dalam surat pernyataan tersebut..

menurut orang hukum pun dalam membuat surat pernyatan harus jelas dalam penulisan nama tidak boleh kurang atau lebih...karena sangat mungkin yang bersangkutan akan berkelit.

saya pribadi hanya mengikuti apa yang warga mau, tapi dalam hal keputusan diterima atau tidak dana tersebut belum dibicarakan di forum..
tapi kalau warga mengiyakan atau menerima dana tersebut ya sudah...dan saya akan kembali bersenandung "entah....mengapa...

Asmara21 mengatakan...

Harus dijawab pakai lagunya Ebiet G Ade: " Cobalah kau tanya pada rumput yang bergoyang". Sepertinya cukuplah surat pernyataan itu, toh hasil akhir pertemuan di Rumah Raja dengan pihak M-GIK adalah mereka akan memberikan sumbangan, hanya sumbangan. Dan kita tidak menolak hal itu. Walhasil berapapun besarnya sumbangan adalah tergantung kemurahan hati si penyumbang. Jika nanti mereka ingkar pun, biarlah Allah SWT yang mengurusnya, kita manusia hanyalah dapat berusaha, dan itu sudah kita lakukan semaksimal mungkin. Apalah artinya sebuah bukti kuat untuk kita? Terkecuali kalau kita akan membela mati-matian hal itu walaupun nanti hingga ke meja hijau, kalau memang itu yang dituju ya surat pernyataan yang jelas yang kita butuhkan. Tapi hal itu selain menguras waktu, tenaga juga yang pasti materi yang tidak sedikit. Lebih baik kita menatap masa depan dengan membuat progres Fasos Fasum terutama mushala dengan cara kita sendiri sambil menunggu kemurahan hati M-GIK. Mungkin juga dengan adanya blog ini banyak umat yang tergerak hatinya untuk menjadi donatur... Dan mungkin inilah cara Allah SWT untuk memberikan jalan bagi kita untuk beribadah kepada-Nya dengan jalan membangun RUMAH ALLAH dengan infaq kita. Maka beruntunglah warga GIK karena masih dicintai oleh Allah. Kita ambil hikmah dari semua ini bahwasanya warga GIK bertambah erat silaturahimnya. Kita tunggu hasil akhirnya...... Bukan bermaksud menyerah dan melemah, tetapi daripada kita mengetuk pintu yang terbuat dari batu mending kita lakukan hal lain yang lebih baik mulai dari sekarang.

faisal amien mengatakan...

tunggu realisasinya dulu..
kalau masih 'bandel' Hmm.,.apa poleh buat.

M-GIK jualan, nanti W-GIK yang beli dah...hehehe...

Arsenal16 mengatakan...

entah mengapa...sekarang kok pada kendooorr semangat kita untuk berjuang
entah mengapa....bapak2 pada sibuk semua.
entah mengapa....pencarian dana untuk bangun mushola tidak tahu sampai dimana
entah mengapa,.... andi tidak mau menyebutkan diri sebagai andi azizi tapi andi amin
entah mengapa.....entah!!!!???????

ketua FSW-GIK mengatakan...

sumbangan itukan hanya persepsi mereka....dan kita belum menerima atau menolak persepsi itu...

kalau kita hanya pasrah dan menunggu ya sudah.....kita tunggu sambil berpasrah diri aja....

Asmara21 mengatakan...

@arsenal-16
Bukang berarti kita kendur, tetapi kita cooling down sambil susun rencana hingga matang, jangan sampai tidak matang seperti lahan mushala.. hahahahahahaha.....
Kalau terlihat sibuk, sepertinya harus baca deh posting dan komentar tentang koperasi. Dari awal saya coba mngingatkan kita semua, selain mengurus hak-hak kita juga perlu diurus intern W-GIK dulu agar kita semua minimal tahu karakter setiap warga, kan kita orang baru semua jadi belum mengenal lebih jauh background masig-masing, kegiatan masing-masing, kebutuhan masing-masing, kebiasaan masing-masing dan lain sebagainya serta belum tentu pemikiran kita walau kita anggap terbaik akan cocok dengan yang lain. Atau kita sibuk mikirin, orang lain belum tentu mikirin. Ingatkah setiap kali ada undangan ngumpul berapa/siapa saja yang datang? Tapi coba ingat pada saat ada undangan kerja bakti, mungkin hanya beberapa saja yang tidak datang. Dari situ sedikitnya kita tahu karakter warga, hari apa saja warga bisa ngumpul. Dan ada pula warga yang memilah kapan dan untuk apa harus ngumpul. Dan memang kita tidak dapat mempermasalahkan kesibukan masing-masing karena kebutuhan, kebiasaan, tanggungan, latarbelakang (bukan terbelakang) dari warga jelas berbeda...

@ketua
Bukan pasrah pak Ketu, tapi seperti yang di atas.... pasrah bukan berarti menyerah. Saya pun tidak bilang kita menerima, yang saya bilang kan pada saat di rumah raja adakah yang menolak kesepakatan itu? Mungkin itu yang menjadi dasar saya mengomentari untuk cooling down agar kita lebih cermat lagi kedepan agar nanti tidak menjadi bulan-bulanan pihak lain.

Tetap semangat dalam perjuangan pembangunan rumah Allah....

ketua FSW-GIK mengatakan...

bagaimana kita menolak wong andi cs saja tidak jelas sumbangannya...gimana kita bisa komentar waktu itu...justru kita yang terus menunggu, menunggu dan menunggu..

saya rasa sama saja pasrah dengan menyerah...mungkin hanya penekanannya saja yang berbeda,tapi konotasinya tetap sama..

dalam kamus bahasa indonesia
Kata pasrah ini mengarahkan pada pengertian “ketiadaan perlawanan”.
Kami ”pasrahkan” segalanya kepada Tuhan. Pasrah di sini penyerahan keputusan, ada unsur kerelaan, penerimaan, ikhlas. Dalam bahasa manusia, kalau dikatakan :’’saya pasrahkan segalanya kepada Anda,” memberikan pengertian untuk “terserah Anda saja, saya tidak mau bertanggung jawab lagi, atau mengambil manfaat atau menerima kerugian apapun”..

saya rasa kita tidak perlu berlama-lama untuk cooling down...warga GIK semuanya mempunyai potensi yang sangat luar biasa, kenapa kita tidak memberdayakan potensi tersebut???justru terlalu lama kita cooling down maka bersiap-siaplah untuk menjadi bulan-bulanan pihak lain...
memang dalam pepatah berakit-rakit kita kehulu, berenang kita ketepian, bersakit-sakit dahulu, senangpun kan datang kemudian...

saya sangat senang dan selalu menghormati dengan adanya komentar-komentar di dalam postingan ini , karena secara tidak langsung satu sama lain bisa berdiskusi sehingga bisa mendapatkan suatu wawasan pengetauan, meskipun dalam komentar-komentar tertentu ada yang bersebrangan namun semua itu diharapkan menjadi momok yang menyenangkan untuk selalu bersatu dan bersemangat dalam menyikapi kehidupan di sekitaran griya insani kukusan yang kita cintai ini..