Selasa, 04 November 2008

KEKHAWATIRAN


Bermacam kekhawatiran menyelimuti diri manusia, termasuk dalam membelanjakan harta seperti telah diperintahkan Allah. Kekhawatiran ini berpangkal pada sejumlah keinginan untuk pemuasan material yang tampak, misalnya ingin membuat rumah mewah, beli mobil bagus, atau sekadar makan cukup.Ada tips dari Alquran untuk menghilangkan segala kekhawatiran itu, yaitu beristiqamah (Q. S. 41: 30). Allah SWT pun berfirman: ''Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati'' (Q. S. 2: 274).Dalam kitab Riyaadhush Shalihiin tersebut sebuah kisah dari Imam Bukhari, bahwa Abu Hurairah sering tidak makan. Untuk menahan laparnya, dia menekan perutnya ke tanah karena lapar atau mengganjal perutnya dengan batu. Suatu hari, Abu Hurairah duduk di jalanan. Mendadak Nabi SAW lewat dan tersenyum melihatnya. Lalu Rasulullah mengajaknya ikut. Sesampai di rumah, Rasul menemukan segelas susu. Beliau lalu bertanya kepada istrinya, ''Dari manakah susu ini?''''Si Anu telah mengirimkan hadiah untukmu,'' jawab istrinya. Rasulullah menyuruh Abu Hurairah memanggil ahl shuffah (orang-orang yang tak berumah atau keluarga). Setiap mendapat sedekah, Nabi memang mengirimkannya langsung kepada mereka, tanpa mengambil sedikit pun. Tapi jika mendapat hadiah, sebagian dimakan dan sebagian lainnya diberikan kepada mereka.Dalam hati kecilnya Abu Hurairah merasa berhak mendapat seteguk lebih dahulu, untuk mengembalikan kekuatan tubuhnya. Namun ia tak boleh membantah perintah Rasul. Dia pun pergi memanggil ahl shuffah itu. Dan Abu Hurairah disuruhnya membagikan susu itu kepada mereka.Abu Hurairah memenuhi perintah Nabi, dan memberikan susu dalam gelas itu kepada orang pertama dari mereka, untuk diminum sampai puas. Demikian dilakukan kepada orang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya sampai semuanya minum puas, baru gelasnya dikembalikan kepada Nabi.''Tinggal saya dan kau. Duduklah, minumlah,'' kata Nabi kepada Abu Hurairah yang menaati perintahnya. Dan Nabi selalu mengulangi, ''Minumlah!'' ''Demi Allah yang mengutus kau dengan haq, tidak ada lagi tempat dalam perutku,'' jawab Abu Hurairah. Kemudian Rasulullah meminta gelas itu. Sambil memuji syukur kepada Allah dan membaca Bismillah, ia meminum sisa susu itu.Kisah di atas memberi pelajaran berharga bahwa kita tak boleh khawatir dengan yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya. Kita diajari untuk tidak hanya mengandalkan hitungan matematik, tapi juga ketakwaan. Wallahualam.

15 komentar:

Anonim mengatakan...

betul, hidup itu prinsipnya cukup saja. cukup punya rumah di menteng, cukup punya satu mobil ferrari, cukup punya sebidang tanah seluas 300 ha, cukup punya deposito bersaldo ratusan miliar, cukup punya sebuah yacht berbobot 200 dwt dan cukup punya satu istri sajah.

ya, yang penting cukup gak lebih gak kurang...hehehehehe

Anonim mengatakan...

insyaalloh warga GIK sudah paham dan sedang menjalankan kewajibannya mengeluarkan hak-hak orang lain yg ada melalui harta kita.
-Bang One-

Pujo Priyambodo mengatakan...

Awan hitam menggelayuti dan banjir kekecewaan menaungi Perumahan GIK, ternyata hal yang sama terjadi pula diCinere sana. namun awan hitam tidak berarti akan turun hujan, banjir datang tidak selalu akan datang air Bah.
tetap kita hadang perkara yang ada kita tahan dengan tameng keshalihan dan pedang keadilan... allohu akbar....

ketua FSW-GIK mengatakan...

kekhawatiran itu muncul akibat matinya rasa KEIHKLASAN...Seperti para petinggi perumahan Muslim Griya Insani Kukusan Depok...(andi n yon n the genk)....rasa keikhlasan mereka telah mati akibat silaunya mereka akan keuntungan yang telah mereka raup dengan merampas hak-hak warga GIK....(KAMIL 18A...MARI BUNG REBUT KEMBALI!!!)

Anonim mengatakan...

Miris rasanya hati ini, jika terus mendengar rintih tangis kehidupan sepanjang hari.. namun tidak ada yang mempedulikannya... menangislah sendiri.. merintihlah sendiri... pasti Allah SWT yang akan memperdulikannya...
Miris rasanya hati ini, tatkala umat yang sangat mengerti akan hukum Allah, malahan ingkar akan hukum Allah, yang lebih parah lagi berusaha membelok-belokannya... Nau'dzubillah hi mindzaliq...
Ataukah umat-Mu sudah tidak ada lagi yang mengerti akan "ILMU IKHLAS"?
Keihklasan datang dari dalam hati, bukan diminta... Atau kami umat-Mu yang rendah ini yang harus mengerti akan arti IKLHAS?

Anonim mengatakan...

Kalau konsumen aja dikejar-kejar kewajibannya.. kalau perlu sampai kerak bumi pun akan dikejar untuk menuntut kewajiban konsumen... tapi hak konsumen mana??? kok tidak diantar walau sampai ke permukaan bumi pun? walaaahhh ...
ikhlas...ikhlas....ikhlas...

Anonim mengatakan...

Yuk..tumpahken semua uneg2 sampai puas di blog ini. Nanti kita print dan serahkan ke M-GIK.

ketua FSW-GIK mengatakan...

ok..ide yang sangat bagus...kalo tidak mempan juga, cukup kita doakan saja...(kamil 18A)

Pujo Priyambodo mengatakan...

Ok." tenang-tenang kepala boleh panas hati tetep adem. kita tentunya akan menempuh jalan lain, renc. sudah tersusun. ga perlu dipublikasikan disini!... kesanggupan saat 28/10 malam pihak M-GIK telah menyanggupi alokasi dana sampai saat ini belum dikabari. entah mau ingkar atau memang yang lain, hanya yang Maha Mengetahui yang tahu. bisa jadi hukum alam terjadi disana, entah usahanya atau lainnya.. kita do'akan saja agar badai ini cepat berlalu. Ok?....

ketua FSW-GIK mengatakan...

kmarin badai melanda GIK...banjir bozzz kudu cepet kerjabakti sungguhan terutama saluran blok C yang ngalir ke blok A-B...saya baru kemarin turun dan melihat semua saluran air penuh dengan air sampai meluap sampai-sampai rumah 16A hampir masuk teras, begitu juga dengan B10 dorongan air yang begitu kuat takut dinding tembok roboh...kmarin jalan dari depan 17A sampai B10 tergenang...cape deeeh

Anonim mengatakan...

Jangan lupakan blok d,bos. Kemarin pas ujan dueres seluruh halaman di blok d full aer (banjir) hampir nyentuh teras.

dan rumah juga bocorrrrrrrrrrrrrrrrr...eeeerrrrr.

ayoklah kelja bakti sesungguhnya besok sabtu atawa minggu

-delta 6-

ketua FSW-GIK mengatakan...

Minggu saja, 9 november 2008....iya saya juga kmaren liat jalan luar dan dalam blok D..dorongan air yang dari kandang sapi itu yang sangat kencang sehingga air meluap dan tumpah lalu sebagian ke Blok D sebagian lagi ke saluran Blok B sehingga air mengalirnya deras buanget menuju blok B10..kasian B10 jadi tumpahan semua saluran air....kerja bakti- kerjabakti...ayo dounk.....

Anonim mengatakan...

Usul:
Bikin selebaran kerjabakti resmi bos, sekalian bawa peralatan bagi yang punya.. kita galakan gotong royong. musim hujan telah tiba jangan sampai telat bertindak... tapi tentukan dulu tema gotong royongnya mau ngapain biar jelas apa yang mesti disiapkan. Biarlah sementara urusan Manajemen GIK Allah SWT yang menangani.

Bung anonim, blog di print lalu serahin ke Manajemen? Percuma Bung, boro-boro mau tau permasalahan dan nanggein, ngliat aja gak mau (informasi ini Valid dan terpercaya)

Anonim mengatakan...

Weks, bener2 tuh pihak M-GIK kalo gak mau denger dan nanggepin apalagi gak mau baca blog GIK tercinta..ku kutuk jadi kodok, monyet,kecoak.. hehehe..jadi penghuni kebon binatang nanti. Tau tuh siapa2 yg harus jadi kodoknya, monyetnya, kecoaknya

pak ketua forum, silakan diposting pengumuman wajib kerja bakti kubro + penyediaan dapur umum tanpa kecuali buat penghuni GIK.

ketua FSW-GIK mengatakan...

okeh.. di 86..bikin selebaran dua serbuan :

1. hari sabtu ba'da zhuhur nyerbu kantor CIR (kantor andi CS)
2. hari Minggu jam 07.00 nyerbu titik saluran yang sudah penuh sampah/lumpur