Rabu, 31 Desember 2008

Mari Dukung Perjuangan Hamas


Rakyat Palestina berinteraksi dengan Hamas dan mereka dapati bahwa gerakan ini tidak dikotori ambisi duniawi dan tidak mengharapkan kekuasaan dalam arti sempit.
Bismillaahirrahmaanirrahiem. Selawat dan salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad saw, keluarga dan para sahabat serta orang-orang yang loyal kepadanya.
Hamas, Lubuk Perjuangan Umat
Hamas adalah hati umat Islam dan kemuliaannya. Hamas telah menghidupkan semangat rakyat Palestina yang telah beku. Hamas membangkitkan harapan yang pernah lenyap. Hamaslah yang telah menggagalkan proyek Zionisme dalam penghancuran jantung umat Islam di Palestina. Hamaslah yang telah memaksa dunia internasional untuk mengakui keberadaan bangsa Palestina setelah sekian tahun tidak diakui keberadaannya.
Karena itulah umat Islam Palestina telah mendapatkan naungan hingga seluruh rakyat Palestina mendukungnya dengan sepenuh hati. Kalaulah tidak karena tabir dan rintangan yang dibuat oleh pemerintah otonom, maka ribuan mungkin jutaan sukarelawan akan bergabung melawan penjajah untuk membebaskan negeri Palestina dan membersihkan kesucian Al-Quds serta mengembalikan hak-hak rakyat Palestina.
Tipuan Politik
Seiring dengan perjalanan waktu, negara-negara besar menggunakan tipu daya dan kecurangan politik dalam melancarkan misinya. Fitnah dikobarkan di tengah revolusi rakyat Palestina. Di balik komoditas perjanjian damai, Zionis berusaha menggunakan kesempatan untuk meluaskan daerah jajahan dan mengokohkan pendudukan atas tanah Palestina serta membangun tembok pemisah, membunuh para pejuang kemerdekaan, memblokade Gaza, menghancurkan bangunan-bangunan penduduk, dan merusak pertanian-perkebunan.
Hamas Adalah Harapan Rakyat Palestina
Penyemangat gerakan perlawanan Islam Palestina terhadap Zionis adalah Hamas. Rakyat Palestina merasa bahwa harapan mereka dalam perjuangan merebut kemerdekaan dan masa depan adalah Hamas. Mereka hidup berinteraksi dengan Hamas dan mereka dapati bahwa gerakan ini tidak dikotori ambisi duniawi dan tidak mengharapkan kekuasaan sempit.
Orang-orang Hamas tetap mengangkat senjata dan melakukan perlawanan mengusir penjajah. Memberikan pelayanan kepada rakyat dalam bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Mereka mengamalkan nilai-nilai dan prinsip Islam dalam kehidupan. Inilah awal gerakan perlawanan bersenjata skala dunia yang berhasil menyedot potensi musuh-musuh Islam.
'Gempa' dan 'Badai'
Dari sini mulai terjadilah kegemparan kemudian terjadi badai dalam perang psikologis dan pemikiran di Palestina. Gempar terjadi di kalangan rekan-rekan seperjuangan dan negara-negara Arab serta negara-negara Barat, terlebih Amerika Serikat dan yang pasti adalah penjajah Israel.
Kegemparan ini masih terus terjadi sebelum Hamas mau melucuti prinsip dan syiar perjuangan mereka melawan Israel. Tekanan pertama yang mereka lakukan adalah dengan ancaman memutus bantuan kepada rakyat Palestina. Dalam rangkaian konspirasi internasional, bagaimana menlu AS tidak hanya dengan ancaman boikot saja dan tidak hanya memprovokasi sekutu Baratnya, tetapi juga mengajak negara-negara Arab, seperti Mesir, Arab Saudi dan negara-negara teluk untuk menghentikan dukungan dan bantuannya kepada rakyat Palestina.
Mereka menekan pemerintah daerah kawasan dengan argumen bahwa dukungan kepada pemerintahan Hamas di Palestina akan memperlambat perbaikan politik dan penerapan demokrasi serta langkah mundur dalam penghormatan hak asasi manusia.
Kewajiban Kita
Kewajiban kita terhadap saudara-saudara kita, rakyat Palestina dan Hamas agar kita dapat mencegah badai yang dihembuskan Zionis dan Amerika:– Saya menyerukan untuk menertibkan kembali PLO dengan dasar kebangsaan yang murni dan sesuai dengan kriteria demokrasi.
– Saya mengajak warga Palestina di luar Palestina yang jumlahnya lebih dari warga yang tinggal di Palestina untuk mendukung saudara mereka yang tengah berjuang di Palestina secara moril dan materiil, politik, ekonomi dan sosial.
– Saya mengajak pemerintah negara-negara Arab untuk tidak tunduk kepada tekanan Amerika, bahkan kita harus meningkatkan sokongan kita kepada bangsa Palestina dalam perjuangannya mengusir penjajah Israel.
– Saya juga mengajak OKI untuk menggelar muktamar internasional negara-negara Islam untuk menguatkan dukungan kepada rakyat Palestina menghadapi konspirasi baru Zionis dan negara-negara Barat.
– Saya menaruh harapan besar kepada rakyat Arab dan negara Islam dan saya percaya bahwa mereka dalam keadaan sangat siap untuk memberikan pengorbanan harta, jika tidak bisa memberikan jiwanya untuk mendukung saudara kita di Palestina yang merupakan perwujudan dari pejuang terdepan dalam pembebasan Al-Quds dan tanah sucinya di Palestina.
– Terakhir, saya berikan dukungan khusus kepada Hamas, “Tsabatlah dengan prinsip kalian dan tetaplah pada jalan perjuangan kalian meski diterpa badai bertubi-tubi.
"Rakyat Palestina bersama kalian. Umat Islam bersama kalian. Bangsa Arab juga bersama kalian dan Allah di atas segala sesuatu tetap bersama kalian.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. (Muhammad: 7-8)
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut: 69)”
Selawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita, nabi Muhammad saw. keluarganya serta para sahabat.
Dengan serangan yang terjadi ditanah Palestina oleh Zionis Israel, mari kita dukung perjuangan Rakyat Palestina untuk merebut kembali hak atas tanahnya dengan menghadiri " Peduli Palestina "Bersama Ratusan Ribu Ummat Indonesia pada :

Hari : Jum'at, 2 Januari 2009
Tempat : Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta
Jam : 13.00 sd selesai

Muslim bersaudara bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh ada yang sakit, semuanya merasakan sakitnya.
Kami tunggu kontribusinya.
Wassalam.

Jumat, 26 Desember 2008

al Kisah : Pemuda Jalanan Meninggal Dalam Sujud


Seperti biasa, usai shalat maghrib beberapa pemuda berkumpul di dalam mesjid. Mereka membicarakan tentang nikmat-nikmat Allah Swt., tentang tujuan hidup, tentang bekal mati dan tentang perjuangan untuk tegaknya agama Allah Swt. di muka bumi ini. Bagi mereka rutinitas ini adalah seperti makanan yang dibutuhkan seorang musafir ketika melintasi padang sahara yang luas. Atau ibarat obat bagi orang yang sedang sakit atau ibarat suplemen tambahan untuk menjaga stamina tubuh. Mereka terlihat masih muda dengan semangat membara yang masih mengisi ruang jiwa mereka. Namun wajah mereka mengesankan bahwa mereka sedang memikirkan suatu perkara yang berat, ya..., mereka sedang memikirkan bagaimana hidayah Islam ini sampai ke seantero dunia, sehingga tidak ada satupun manusia yang meninggalkan dunia ini kecuali ia dalam keadaan beriman.
Mereka adalah pemuda yang tangguh, sabar dan kuat keyakinan pada Allah Swt.. Akhlak mereka patut dipuji, kata-kata mereka selalu menyentuh hati dan sikap mereka mencontoh akhlaknya Nabi. Setelah lebih kurang seperempat jam, mereka mulai menentukan beberapa orang untuk keluar berkunjung kerumah-rumah kaum muslimin. Salah seorang dari mereka berkata, "Di persimpangan jalan ke arah halte, ada seorang pemuda yang suka mengganggu dan menertawakan kita setiap kali kita lewat ditempat itu. Ini sudah terjadi 2 kali. Setiap kali lewat, kita tidak menghiraukan sikap dan kata-katanya. Bagaimana kalau kesempatan kali ini, kita coba dekati ia, kita bicara padanya dengan baik-baik, lembut dan sopan dan sedapat mungkin kita ajak ia ke Mesjid." "Usulan yang bagus," salah seorang dari mereka menanggapi. "Kita mohon pada Allah Swt. agar membuka hati pemuda tersebut untuk mau mendengarkan kata-kata kita," ia melanjutkan. "Baiklah, sebelum keluar mari kita berdo`a pada Allah Swt. dengan penuh tadharru` dan berharap, moga Allah Swt. menjadikan setiap langkah kita kebaikan dan sebab diberinya orang lain hidayah," semuanyapun mengamini. Mereka keluar dari mesjid dan lidah mereka tak henti menyebut asma Allah Swt.. Hati mereka penuh dengan harapan agar Allah Swt. membukakan hati pemuda tersebut untuk mau mendengarkan kata-kata mereka kali ini. Dan seperti biasa, pemuda jalanan itu lagi nongkrong ditempat tersebut. Sebelum salah seorang dari mereka yang keluar mulai menegur, pemuda jalanan itu sudah mulai menertawakan dan mencemooh. Ia berani karena bersamanya pemuda-pemuda yang lain. Salah seorang dari mereka yang keluar dari mesjid, mulai mendekati si pemuda, ia duduk disampingnya dan yang lain sibuk dengan do`a didalam hati dan lidah mereka tak hentinya melantunkan zikir pada Allah Swt., beristighfar dan bershalawat pada Rasulullah Saw. Akhirnya si pemuda bersedia diajak ke mesjid walau pada awalnya ia agak keberatan. Tapi karena Allah Swt. jualah dan juga kepiawaian berbicara salah seorang dari mereka yang keluar dari mesjid, hati pemuda itupun tersentuh juga. Dalam perjalanan ke mesjid si pemuda meminta ma`af atas sikapnya selama ini. Ia menyesal dengan tindakannya yang tidak baik tersebut. Sesampai di mesjid, si pemuda disuruh untuk berwudhuk dahulu, tapi ia masih berdiri dan tidak beranjak menuju ke tempat wudhuk. Ia berkata, "Saya sudah lupa cara berwudhuk, tolong ajarkan saya caranya." Kemudian salah seorang dari mereka mengajarkan pemuda tadi berwudhuk. Usai berwudhuk ia disuruh shalat, tapi ia kembali berkata, "Ma`af saya sudah lama tidak shalat, sehingga saya sekarang tidak tahu bagaimana gerakannya dan apa saja bacaannya." Kemudian salah seorang dari mereka memimpin shalat untuk mengajarkan tata cara dan bacaan shalat. Pada saat sujud terakhir, si pemuda belum bangun dari sujudnya, dugaan yang mengajarkan shalat bahwa ia sedang berdo`a panjang menyesali perbuatan dan dosanya selama ini. Setelah mengucapkan salam, si pemuda belum juga bangun, dan ketika digerak-gerikkan badannya, ternyata ia telah meninggal dunia. * * *


Apa ibrah yang bisa kita ambil dari kisah diatas? Betapa kematian datang dengan tiba-tiba. Tanpa ada satupun yang bisa menduga dan mengetahuinya. Dan betapa dakwah itu dapat menyelamatkan seseorang dari api neraka. Dan kalaulah pemuda–pemuda soleh tadi tidak mendatangi si pemuda jalanan dan pemuda jalanan itu dalam ketentuan taqdirnya meninggal pada saat itu, tentu meninggalnya dalam keadaan yang tidak diridhai Allah Swt.. Namun, Allah Swt. telah menjadikan mereka sebab si pemuda jalanan meninggal dalam keadaan sedang bersujud. Silahkan Anda memikirkan ibrah dari kisah diatas...! Semoga bermanfaat.

Wassalam

Selasa, 23 Desember 2008

issu

ada issu bahwa awal bulan januari pengembang akan hengkang dari GIK dan menyerahkan pengelolaannya kepada warga perumahan, bagaimana dengan warga GIK sudah siapkah????

Kamis, 18 Desember 2008

INFO UNDANGAN SEMINAR


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.


Diinformasikan kepada seluruh Warga Griya Insani Kukusan ada seminar pengenalan Dinar sekaligus aplikasinya, yakni sebagai berikut :


Tema : " Perencanaan Financial berbasis Dinar"

Waktu & Tempat : Ahad, Tgl 21 Des 2008; jam : 09.00 sd 12.00 wib

Perumahan Permata Darusalam, Kukusan-Beji Depok, Indonesia


Pembicara : Ir. Muhamad Iqbal ( Pres. Dinar Club )


Kepanitiaan DKM Masjid Permata Darusalam.


Ada yg berminat... silahkan satronin nich acaranye... gratis

sekalian ada nyang mau tanye-tanye...

Kesempatan emas tuch...

Wassalam.

Senin, 15 Desember 2008

FSW-GIK MEMOHON

ass...wr..wb..

BAGI WARGA GIK YANG MEMPUNYAI USULAN ALTERNAIF YANG LOGIS DAN BIJAK mohon untuk menyiapkan beberapa usulan alternatif pengeluaran GIK untuk bahan pertimbangan dalam rincian pengeluaran perumahan griya insani kukusan, partisipasi bapak/ibu SANGAT MEMBANTU FSW GIK dalam menata perumahan GIK kedepan...
kami pengurus FSW-GIK sangat berharap ada beberapa usulan alternatif yang logis,dan bijak...sehingga pertemuan-pertemuan yang sudah terlaksana tidak melulu sia-sia..terima-kasih..

wasss...wr..wb..

Minggu, 14 Desember 2008

Awan

Di sebuah tempat nan jauh dari kota, tampak seorang pemuda bergegas menuju surau kecil. Wajahnya menampakkan kegelisahan dan kegamangan. Ia seperti mencari sesuatu di surau itu.
"Assalamu'alaikum, Guru!" ucapnya ke seorang tua yang terlihat sibuk menyapu ruangan surau. Spontan, pak tua itu menghentikan sibuknya. Ia menoleh ke si pemuda dan senyumnya pun mengembang. "Wa'alaikumussalam. Anakku. Mari masuk!" ucapnya sambil meletakkan sapu di sudut ruangan. Setelah itu, ia dan sang tamu pun duduk bersila.
"Ada apa, anakku?" ucapnya dengan senyum yang tak juga menguncup. "Guru. Aku diterima kerja di kota!" ungkap sang pemuda kemudian. "Syukurlah," timpal sang kakek bahagia. "Guru, kalau tidak keberatan, berikan aku petuah agar bisa berhasil!" ucap sang pemuda sambil menunduk. Ia pun menanti ucapan sang kakek di hadapannya.
"Anakku. Jadilah seperti air. Dan jangan ikuti jejak awan," untaian kalimat singkat meluncur tenang dari mulut si kakek. Sang pemuda belum bereaksi. Ia seperti berpikir keras memaknai kata-kata gurunya. Tapi, tak berhasil. "Maksud, Guru?" ucapnya kemudian.
"Anakku. Air mengajarkan kita untuk senantiasa merendah. Walau berasal dari tempat yang tinggi, ia selalu ingin ke bawah. Semakin besar, semakin banyak jumlahnya; air kian bersemangat untuk bergerak ke bawah. Ia selalu mencari celah untuk bisa mengaliri dunia di bawahnya," jelas sang kakek tenang. "Lalu dengan awan, Guru?" tanya si pemuda penasaran.
"Jangan sekali-kali seperti awan, anakku. Perhatikanlah! Awan berasal dari tempat yang rendah, tapi ingin cepat berada di tempat tinggi. Semakin ringan, semakin ia tidak berbobot; awan semakin ingin cepat meninggi," terang sang kakek begitu bijak. "Tapi anakku," tambahnya kemudian. "Ketinggian awan cuma jadi bahan permainan angin." Dan si pemuda pun tampak mengangguk pelan. **Seribu satu harap kerap dialamatkan buat para pegiat kebaikan. Mereka yang berharap adalah kaum lemah yang butuh perlindungan, kaum miskin yang menginginkan bantuan, dan masyarakat awam yang rindu bimbingan.
Rangkaian harap itu berujung pada satu titik: agar mutu baik para pegiat kebaikan tidak cuma berhenti pada diri si pelaku. Tapi, bisa mengalir ke kaum bawah: membasahi cekungan harap yang kian mengering, dan menghidupkan benih-benih hijau yang mulai menguning.
Sayangnya, tidak semua mutu pegiat kebaikan selalu seperti air yang mengalir dan terus mengalir menyegarkan kehidupan di bawahnya. Karena ada sebagian mereka yang justru sebaliknya, seperti awan yang kian menjauh meninggalkan bumi. Seolah ada yang ingin mereka ungkapkan: selamat tinggal dunia bawah; maaf, kami sedang asyik bercengkrama bersama angin.
Sekian.

Sabtu, 06 Desember 2008

Kamis, 04 Desember 2008

Kajian : Andai Ismail Tak Diganti Domba

Domba menggantikan Ismail sesaat sebelum Ibrahim menyembelih putranya itu, setelah melalui berbagai ujian dan godaan dari setan yang terus menerus menghasut melalui berbagai sudut. Tak berhasil menghasut ibrahim, ia mendekati Ismail yang masih kecil dan dianggap bisa dipengaruhi, namun ternyata Ismail tak kalah tegar dengan Ayahnya. Setan sang penggoda juga mendekati Siti Khajar untuk tak mengizinkan Ibrahim menyembelih putra kesayangan mereka "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik". Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ". Surat Ash Shaffaat ayat 103-107Ibadah kurban harus didasari sikap berserah diri dan kemurnian cinta kepada Allah SWT seperti dilukiskan dalam ayat di atas. Mendapat perintah hanya melalui mimpi, seorang hamba Allah yang sangat taat bernama Ibrahim alaihi salam mengajak serta putranya Ismail untuk menjalankan perintah tersebut. Ayah dan anak itu bersabar dalam membenarkan mimpi itu hingga Allah benar-benar yakin akan kesungguhan cinta kedua hamba-Nya itu. Sebagai balasannya, Allah pun menebus Ismail dengan seekor sembelihan yang besar. Domba menggantikan Ismail sesaat sebelum Ibrahim menyembelih putranya itu, setelah melalui berbagai ujian dan godaan dari setan yang terus menerus menghasut melalui berbagai sudut. Tak berhasil menghasut ibrahim, ia mendekati Ismail yang masih kecil dan dianggap bisa dipengaruhi, namun ternyata Ismail tak kalah tegar dengan Ayahnya. Setan sang penggoda juga mendekati Siti Khajar untuk tak mengizinkan Ibrahim menyembelih putra kesayangan mereka. Perlawanan keluarga Ibrahim terhadap setan dilakukan dengan cara melempari batu kearah setan, mereka mengusir makhluk terkutuk itu. Permusuhan ini menjadi abadi karena terus menerus dilakukan seluruh jamaah haji dalam salah satu rangkaian ibadah haji yakni melempar jumrah. Sebuah teladan yang membuka mata kita lebar-lebar bahwa setan tak pernah lelah menggoda manusia dan senantiasa berusaha menjauhkan kita dari Allah. Pelajaran berharga lainnya yang dicontohkan keluarga pecinta Allah itu adalah bermusuhan dengan setan itu harus dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, tak memberi celah sedikit pun makhluk pembangkang Allah itu masuk dan mendapati kelemahan pada diri masing-masing anggota keluarga. Boleh jadi seorang kepala keluarga tegar menghadapi godaan untuk korupsi di kantor, tetapi setan bisa berhasil mendekati sang isteri agar merayu suaminya melakukan perbuatan dosa dan merugikan banyak orang itu. Namun jika semua anggota keluarga memiliki keimanan yang kuat dan takut kepada Allah ketika hendak melakukan perbuatan yang dilarang. Perintah menyembelih Ismail semakin menguatkan keyakinan Ibrahim bahwa kecintaan sejati hanya milik Allah. Sehingga ujian seberat itu ditimpakan kepadanya, dan atas dasar cinta itu pula Nabi Allah itu berhasil melewati ujian tersebut. Ismail yang sudah berserah diri atas apa yang akan dilakukan Ayahnya berdasarkan perintah dalam mimpi, Ibrahim yang juga berserah diri telah menunjukkan bukti cinta sesungguhnya. Maka Ismail pun diganti seekor domba, sudah cukup bagi Allah mendapatkan bukti bahwa kedua hamba terbaik itu tak lagi diragukan cintanya. Seandainya pada saat itu Allah tak menggantikan Ismail dengan seekor domba dan Ibrahim benar-benar menyembelih putranya itu, adakah manusia pada masa ini yang hendak meniru teladan itu untuk membuktikan cinta kepada Allah? Sungguh sebuah ujian yang maha berat untuk bisa dikerjakan oleh manusia-manusia yang hidup sesudah masa itu. Mungkin akan selalu ada pertumpahan darah di antara anak-anak manusia menentang perintah tersebut, siapa yang harus disembelih? Anak sulung atau yang lain? atau tak satu pun Ayah yang tega memotong leher anaknya sendiri. Siapa Ayah yang tega melihat anaknya meregang nyawa dengan tenggorokan terputus? Tentu saja Allah tak membiarkan peristiwa tersebut terjadi. Niscaya tidak akan ada yang sanggup menjalankannya dan boleh jadi kebanyakan manusia di bumi ini akan mengingkari-Nya. Jangankan untuk menyembelih anak sendiri, bahkan saat ini untuk berkurban dengan hewan domba atau sapi pun masih sedikit yang melakukannya meski nyata-nyata ia memiliki kesanggupan. Ibrahim dan Ismail adalah orang terpilih untuk menjalankan perintah tersebut agar menjadi teladan yang baik kepada manusia-manusia sesudahnya. Maka siapapun yang meneladani Nabi Ibrahim hendaknya ia ikhlas dalam berkurban sebagai bukti cintanya kepada Allah melebihi apapun. Semakin ringan ia menjalankannya, semakin membuat Allah tersenyum seperti senyum saat Ibrahim dan Ismail membuktikan cintanya. Tidakkah ingin kita memeroleh senyum Allah itu?

Wallahu'alam.

Hening

kepada para punggawa griya

Sepi di ruang maya. Sepi menekan,
Sepi menyelimuti. Tak bergerak,
Semua menanti, menanti dan menanti,
Senyap
Semuanya diam. Tak bergeming,
Kemana engkau para punggawa.

Senin, 01 Desember 2008

Peletakan Batu Pertama, dari Tumpengan sampai Kopi


Alloh Akbar, Alloh Akbar, Alloh Akbar. Alhamdulillah peletakan batu pertama musholla di kompleks kita sudah terlaksana. Meskipun hanya bersifat seremonial, kita semua berharap batu yang sudah tertanam bukan hanya menjadi batu pertama dan terakhir, namun dapat menjadi benih yang nantinya menjadikannya rumah Alloh. Amiin. Namun jangan senang dahulu apabila bangunan sudah berdiri, akan ada tugas yang lebih berat menanti kita, sanggupkan kita memakmurkannya?!! Harusnya kita sanggup, untuk sekedar bertemu merapatkan barisan, memperjuangkan hak kita saja kita kompak, apalagi untuk memakmurkan musholla, InsyaAlloh kita BISA!!!

Trus apa hubungannya dengan tumpengan dan kopi? Untuk tumpengan, kita semua mengucapkan terimakasih kepada Ibu-Ibu yang telah menyiapkan konsumsi. Berkat beliau-beliaulah acara nampak semarak dan juga perut tidak keroncongan. Kalau kopi? Mungkin perlu postingan khusus untuk membahasnya? Atau ada yang ingin posting :)