Senin, 15 Desember 2008

FSW-GIK MEMOHON

ass...wr..wb..

BAGI WARGA GIK YANG MEMPUNYAI USULAN ALTERNAIF YANG LOGIS DAN BIJAK mohon untuk menyiapkan beberapa usulan alternatif pengeluaran GIK untuk bahan pertimbangan dalam rincian pengeluaran perumahan griya insani kukusan, partisipasi bapak/ibu SANGAT MEMBANTU FSW GIK dalam menata perumahan GIK kedepan...
kami pengurus FSW-GIK sangat berharap ada beberapa usulan alternatif yang logis,dan bijak...sehingga pertemuan-pertemuan yang sudah terlaksana tidak melulu sia-sia..terima-kasih..

wasss...wr..wb..

9 komentar:

Pujo Priyambodo mengatakan...

Kwak...kwak...kwak... Bp. Ketua mumet ngurusi warganya.....

ketua FSW-GIK mengatakan...

mumet sih tidak...cuma lelah aja, sangat mungkin ada pertemuan sekali lagi untuk membahas pengeluaran GIK...akan diundang kembali semua yang merasa punya rumah kalau perlu undangannya melalui mas media agar pada datang semua...

Asmara21 mengatakan...

mayday.. mayday...

Pujo Priyambodo mengatakan...

colling down, 86,...86...

silviaharis mengatakan...

Assalamu'alaikum wrwb
Bapak dan Ibu warga GIK yang dimuliakan ALLAH. Mohon maaf saya baru tahu kalau ada blog khusus tentang GIK, Alhamdulillah. Bapak Ibu, rahimakumullah, ijinkan saya menyampaikan beberapa hal terkait rencana yang disampaikan dalam pengajian/arisan Ibu2 pada 14 Desember yang lalu. Di selebaran ditulis ada kuesioner, tapi saya dan suami (Haris Effendi A15) belum mendapatkan kuesioner itu. Mungkin karena kami pergi sangat pagi dan pulang sangat malam hampir setiap hari, jadi terlewat. Tapi tidak menjadi soal. Rapat terakhir di rumah Pak Kamil juga suami berhalangan hadir, karena ada keperluan yang harus kami tunaikan. Sebelumnya saya dan suami bertanya ke beberapa teman yang tinggal di perumahan yang berbeda, tentang penjagaan keamanan di tempat tinggal mereka. Teman kerja suami saya di perumahan di pinggir jalan kukusan (maaf saya lupa nama perumahannya, sepertinya ada kata "darussalam"), jumlah KK sekitar 20an. Ada sebuah pagar besar sebagai akses pintu keluar dan masuk kompleks. Tidak ada penjagaan oleh satpam di sana. Setiap keluarga mempunyai kunci pagar utama tersebut. Pagar utama tidak dikunci kecuali di atas jam 11 malam. Saya juga menanyakan kepada salah seorang rekan kerja di kantor. Kebetulan beliau anggota kepolisian, tinggal di Bandung (perumahan), beliau kebetulan yang merancang sistem keamanan di kompleks yang berpenghuni sekitar 200 KK (selain itu beliau juga berpengalaman dalam memberikan training kepada para satpam). Kompleks mempunyai 6 orang satpam. Gaji tidak UMR karena satpam perumahan berbeda dengan satpam kantoran yang komersil, jadi ada semacam social benefit di sana. Gaji satpam pada umumnya tiap tahun naik maks. 50 ribu. Tidak ada ketua dan anggota satpam. Semua sama hanya pembagian kerja saja. (untuk jadwal kerja satpam nanti insya ALLAH akan saya tanyakan lebih lanjut) Memilih satpam kompleks juga harus seksama selain memilih orang yang benar2 membutuhkan pekerjaan, juga harus diketahui rumah ybs serta keluarganya. Para satpam tersebut dalam sepekan biasanya ada libur 1-2 hari. Di hari libur tersebut para satpam biasanya dimintai tolong oleh para KK penghuni perumahan untuk membereskan kebun, misalnya. Kegiatan tsb dapat memberikan pemasukan tambahan. Oia, kompleks ini juga mempunyai tempat daur ulang sampah, dengan memanfaatkan sedikit lahan yang diberikan oleh developer, dirancang secara sederhana (menggunakan cerobong asap) oleh salah seorang warga. Oia, Bapak/Ibu, salah seorang teman suami saya tinggal satu RT dengan kita (di Kukusan) dan dia ada jadwal ronda rutin paling tidak sebulan sekali. Hasil survei kecil kami, untuk sementara ini saja. Bagaimana dengan warga GIK yang lain? Bapak/Ibu pakah yakin semua mampu membayar 130 ribu perbulan? Mohon melihat ini dengan bijaksana. Tidak semua warga GIK berkesanggupan secara finansial untuk itu, dan itu sudah dikemukakan oleh beberapa Ibu2 dalam arisan tanggal 14 Desember yang lalu. Melihat kenyataan ini apakah keputusan itu tetap akan dipaksakan? Mohon sabar ya Pak, dan tidak usah emosi juga. Ini adalah kenyataan bahwa kondisi warga GIK tidaklah sama. (Sebelum usul konkrit, biasanya kita sampaikan beberapa pertimbangan ya Pak, mohon sabar) GIK mempunyai beberapa keunggulan dalam hal keamanan diantaranya 3 pagar utama yang tinggi, yang relatif membatasi akses orang masuk dan keluar; selain itu banyak rumah yang sudah berpagar dan berteralis (tidak seperti rumah yang kami kontrak), dan tidak banyak rumah yang kosong ditinggal oleh penghuninya di siang hari. Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, saya mengusulkan:
(1) Diadakan 1-2 pertemuan sebelum keputusan final tentang konsep keamanan dan kebersihan GIK (Pak/Bu fyi tidak semua Bapak2 GIK berkesempatan menghadiri pertemuan2 GIK diantaranya karena bekerja di luar kota paling tidak 2 pekan dalam sebulan (warga A8) atau memberikan les hingga pulang sampai larut malam);
(2) Memberikan kesempatan kepada semua warga untuk mengutarakan pendapatnya (37 KK tidaklah banyak dan hanya sedikit warga yang bisa OL seperti ini)
(3) Khusus tentang keamanan, usul saya:
a. Menyewa maksimal 2 satpam, fokus penjagaan malam hari dan peningkatan intensitas penjagaan di waktu2 tertentu (seperti mudik time dll)
b. Memberikan kelonggaran/toleransi kepada warga GIK yang mempunyai kesulitan secara finansial dalam pembayaran iuran bulanan.
Sementara ini saja yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf atas kata-kata yang kurang berkenan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu pengurus, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wrwb
Hormat saya,
Bu Haris (A15)

ketua FSW-GIK mengatakan...

ass.wr.wb..
terima kasih bapak/ibu yang telah memberikan saran serta masukan semoga menjadi contoh bagi warga GIK yang lain dalam mengeluarkan pendapatnya

intinya pengeluaran Rp. 130.000 akan direvisi kembali...

untuk itu kami dari pengurus FSW-GIK memohon bagi warga yang mampunyai usulan alternatif pengeluaran yang bisa dipertanggungjawabkan agar mengemukakannya di forum nanti..

dan tentunya FSW-GIK harus meminimalisir setiap pengeluaran yang akan dikeluarkan natinya sehingga sangat diharapkan pengeluaran itu tidak menjadi beban yang memberatkan untuk hidup di GIK ...

gambaran umum saja untuk yang mengontrak di GIK, tidak harus membayar semua dan tentunya harus ada kesepakatan antara yang mempunyai rumah dan yang mengontrak rumah..

semoga allah memberikan jalan yang terbaik bagi kita dalam menentukan langkah-langkah kedepan diperumahan GIK yang kita cintai ini...

wass..wr..wb.

silviaharis mengatakan...

Assalamu'alaikum wrwb Bapak/Ibu ada satu info lagi dari rekan sekantor saya. Dia tinggal di perumahan galaxi Bekasi (bukan villa galaxi) sudah sekitar 5,5 tahun. Saat ini iuran untuk keamanan dan kebersihan per KK sebesar 50 ribu rupiah. Itu untuk 1 RT yang terdiri dari 40 KK. Satpam sebanyak 2 orang shift siang dan malam. Menurut rekan saya, iurannya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan RT yang lain yang hanya berkisar 35-45 ribu, dengan jumlah KK yang relatif sama (40-44 KK). Maaf Pak, walau mengontrak kami sadar harus turut andil whatever's best untuk GIK. Soal iuran2 insya ALLAH selama ini kami lancar, mungkin bisa di cek. Oh iya, pemilik rumah kami juga sudah menyerahkan sepenuhnya segala macam iuran kepada kami, tidak ada bagi-membagi kewajiban membayar iuran. Sementara ini dulu, Pak terima kasih.
Wassalam

ketua FSW-GIK mengatakan...

ass... sepertinya kurang adil jikalau pihak rumah menyerahkan sepenuhnya kepada yang mengontrak..kenapa?? secara tidak langsung yang mempunyai rumah itu menikmati juga fasilitas penjagaan rumahnya oleh security...

justru yang mempunyai rumah itu seharusnya mempunyai kontribusi terhadap warga GIK, karena dengan adanya warga GIK otomatis asset yang punya rumah terjaga..

jadi jangan hanya investasi saja yang mereka punya di GIK tapi juga harus punya kontribusi terhadap warga GIK..

sepertinya kurang adil saja kalau yang punya rumah menyerahkan sepenuhnya ke pengontrak...
mungkin ada pertemuan lanjutan untuk membahasnya..
wasss....

silviaharis mengatakan...

Assalamu'alaikum. Bapak/Ibu terima kasih atas perhatiannya. Tidak usah risau tentang land lord kami, begitulah resiko menjadi 'kontraktor'. Saya sudah mendengar info terbaru tentang jumlah iuran. Mohon maaf pada rapat lanjutan, kami tidak di rumah. Pada awal bulan Des, Ibu Mertua sakit dan dipanggil ALLAH pada tanggal 19. Jadi kami masih mondar-mandir pulang kampung. Anyway, saya hanya ingin menyampaikan info yang lebih kurang 2 hari yang lalu saya peroleh dari saudara (tepatnya Budhe) yang tinggal di Jalan Antena VII Radio Dalam, Keb Baru. Iuran sampah dan kemananan memang lazim di kompleks perumahan. Beliau membayar iuran kebersihan 10 ribu dan keamanan 10 ribu. Cukup murah karena budhe tidak mempunyai kendaraan bermotor. Iuran keamanan biasanya juga dibebadakan, berdasarkan besar resiko. Di pondok Indah iuran kebersihan 40 ribu, iuran keamanan sebesar 70 ribu, sehingga total 110 ribu. Itu saja yang ingin saya sampaikan. Mohon maaf sebelumnya apabila ada kata-kata yang tidak berkenan. Wassalamu'alaikum wrwb