Kamis, 30 Oktober 2008

Mari Kita Hitung Margin Pengembang...

Kenapa susah-susah menghitung margin yang seharusnya bukan urusan kita? Toh itu juga hak mereka untuk mencari margin dalam menjalani sebuah bisnis. Namun dari perhitungan kasar margin mereka, kita dapat menilai seberapa pantas mereka menggelontorkan sebagian margin mereka untuk membangun Mushola yang telah dijanjikan (namun menurut pengakuan terakhir, mereka tidak menjanjikan, wallahualam, hanya mereka dan Alloh yang tahu kebenarannya). Dan juga biar GIK tidak melulu dibandingkan dengan "real estate - real estate" yang mempunyai fasilitas Fasum dan Fasos yang bagus, hanya dikarenakan harga jual yang mereka klaim murah. Sehingga mengorbankan berimplikasi pada pembangunan, baik itu rumah maupun fasum dan fasos. Contohnya, pembangunan pagar yang hanya menggunakan BRC yang ketika kita tanya, kenapa tidak dibikin pagar seperti (paling tidak mendekati) Permata Darussalam biar kelihatan lebih pantas sebagai pagar perumahan daripada pagar SD inpres. Tapi jawaban yang keluar "margin kami kecil, karena harga murah, jangan dibandingkan dengan Permata Darusalam yang tipe sekian-sekian harganya sekian. Ya jauh harganya kalau dibanding harga pagar permata...". Sebenarnya jawaban tersebut menurut saya pribadi agak menyinggung, dan sebenarnya kami hanya menginginkan kepantasan saja bukan dibanding-bandingkan, meskipun harga rumah di GIK memang lebih murah, tapi dari segi kualitas kalah jauh dan terkesan malah mahal untuk kualitas yang kita terima. Belum lagi dari lokasi Permata Darussalam memang dipinggir jalan besar, ya maklum kalau harga lebih mahal. Dan lagi, dari perhitungan margin ini dapat diperkirakan siapa yang mendapat margin lebih besar. pengembang GIK atau real estate Permata Darussalam?

Mari kita hitung:
Pada dasarnya pengembang memperoleh 2 margin, yaitu margin dari penjulan tanah dan margin dari pembangunan rumah. Untuk yang kedua (margin pembangunan rumah) anggaplah impas, meskipun saya perkirakan mereka dapat untung juga dari pembangunan ini. Kita hitung margin dari penjualan tanah (secara kasar):
Mereka beli dari warga (dapat informasi dari warga sekitar) per meter persegi Rp 350.000,- saya bulatkan ke atas menjadi Rp 400.000,- dan dijual kembali Rp 1.300.000,- dan anggap untuk fasum fasos 30% tanah yang ada
Pemasukan:
- Hasil penjualan dari 46 unit tanah rata-rata 72 m2 = 46 x 72 x 1300000
= 4 305 600 000 (4,3 M)

Pengeluaran:
- Pembelian tanah 46 unit tanah rata-rata 72 m2 ditambah 30%(fasum,fasos)
= ((46 x 72)x 130%) x 400000 = 1 722 240 000 (1, 7 M)
- Perijinan, pajak, dsb = 500 000 000 (0,5 M)
- Pembuatan jalan, pagar, penerangan (fasum, fasos yang sekarang sudah ada) dsb
= 500 000 000 (0,5 M)
- Lain-lain 300 000 000 (0,3 M)

Margin= 4,3 - (1,7 + 0,5 + 0,5 + 0,3) = 1,3 M

Perhitungan diatas adalah perhitungan kasar, pada kenyataannya menurut saya tidak begitu jauh dari perhitungan diatas (kalau ada koreksi, dipersilakan). Jadi dengan margin skitaran 1,3 M, kira-kira berapa yang akan digelontorkan unutuk pembangunan Musholla? Dan berapa pantasnya? Anda semua dapat menghitungnya. Walahualam...

21 komentar:

Pujo Priyambodo mengatakan...

Perhitungan akuratnya seperti itu, jika pengembang menghitung terlalu rumit ambil gampangnya saja. untuk alokasi dana pembangunan Musholla ( Fasum )senilai harga 1 unit rumah yang ada. pada dasarnya kita tidak mau mencampuri urusan keuangan pengembang. kita bisa hitung-hitung berapa labanya. syukur-syukur dialokasikan dana untuk tabungannya P'Dir.Keuangan pribadi, bisa diharapkan untuk pembuatan pondasi danstrukturnya. Bagaimana mau shodaqoh....

griya insani kukusan mengatakan...

boleh itu Pak, pembangunan fasum senilai harga 1 unit rumah. bisa langsung disampaikan ke dir keuangan pengembang tu Pak

Anonim mengatakan...

Perhitungannya lumayan reasonable... hayo... Bang Andy mo lari kemana...
adapun biaya-biaya tambahan yg sekarang terjadi...karena salah urus di project management GIK saja...(jangan dibebanin ke laporan keuangan GIK dunk) jadi anggaplah itu investasi (biaya pembelajaran)... yang manfaatnya bisa abang rasakan di proyek selanjutnya karena tidak mengulang kesalahan yg sama.

ketua FSW-GIK mengatakan...

Kita lihat saja nanti hari jumat, apabila nanti meleset dari perkiraan dan perhitungan Warga GIK...bagusnya kita apakan mereka??? SAYA AKAN HANCURKAN MEREKA DENGAN PERANG GERILYA!!!!saya pikir-pikir notulen sepertinya tidak perlu dulu sebab kemarin malam pun mereka sudah punya notulen sendiri dan tau apa yang akan mereka kerjakan..kita sudah punya rekaman jadi apabila mereka mangkir tinggal SIKAT aja..

Pujo Priyambodo mengatakan...

Asmara 21 bisa dicopy ?......

Anonim mengatakan...

kalau ada hitungan lebih detail per-rumah bisa lebih bagus...

bisa diadukan ke negara tuh, biar diperiksa 'zakat negaranya'..hehehe.. gampang kok


-Temennya pak ketua-

Asmara21 mengatakan...

Assalam'alaikum...
Waduh pak ketua jangan bilang-bilang kalau kita punya rekaman buat bukti kita untuk menuntut hak kita di kemudian hari. Kan jadi ketahuan kalo kita emang serius menanggapi hal ini, dan kita juga serius (........) Pak Admin, perhitungan anda masih kurang tuh, bikin RUMAH BARU dan ONH PLUS belum dimasukan ya???
(Rekaman sedang dijernihkan suaranya)

Pujo Priyambodo mengatakan...

Walaikum salam, wah ternyata jika fakta yg semalam itu bisa dijadikan barang bukti dipengadilan nanti. bisa diPTUN-kan tuh. alias dipailitkan. cape dech.....

Anonim mengatakan...

lanjut mang......

Asmara21 mengatakan...

Sabda Rasulullah saw :
“Bantulah saudaramu yang berbuat dholim dan yang didholimi", mereka berkata : Wahai Rasulullah, kami mengerti membantu orang yang didholimi, namun bagaimana maksudmu kami membantu orang yang berbuat dholim..?, sabda Rasulullah saw : "genggam dan angkatlah kedua tangannya" (selamatkan ia agar menghindari perbuatan dholimnya)” (Shahih Bukhari)

Anonim mengatakan...

tarik lagi mang.....

Anonim mengatakan...

Walaupun kita didholimi, namun jika membalas dengan dholim tidaklah beda dengan mereka.
sama dholimnya.... rugi dach kita... selama ini kita berjuang...

Anonim mengatakan...

wah, namaku sering disebut2 ya...pak dholim...jadi tenar neeh

griya insani kukusan mengatakan...

break sholat jum'at dulu

"smoga smua mendapatkan petunjuk dan

jalan keluar yang terbaik" :)

Anonim mengatakan...

Perlawanan Terhadap Kezhaliman Adalah Kewajiban dan Keharusan

Risalah dari Muhammad Mahdi Akif,
Adanya benturan dan saling menolak antara yang hak dan yang bathil merupakan salah satu dari sunnatullah dan undang-undang-Nya yang tidak pernah berubah dan tidak pernah berganti.. sebagaimana firman Allah:
كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الأَمْثَالَ
“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”. (Ar-Ra’ad:17)
Dan diantara fenomena dari rahmat Allah adalah bahwa pertentangan ini akan tampak di tengahnya kebenaran dan akan terus menguat, oleh karenanya hakikat kebenaran tersebut semakin tinggi dan mulia. Allah berfirman :
وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الأَرْضُ
“Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini”. (Al-Baqoroh:251)
Dan Allah memerintahkan kepada pecinta kebenaran untuk berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa dan juga dengan berbagai sarana yang dapat digunakan untuk berjihad, sehingga mampu menolak kebatilan dan para pengusungnya; dan oleh karena itu pula kalimat Allah (agama Allah) akan menjadi tinggi dan mulia sementara jargon orang-orang kafir menjadi rendah dan hina. Allah berfirman:
انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. (At-Taubah:41)
Hal yang sangat urgen difahami adalah bahwa sunnatullah dalam melakukan penentangan dan perlawanan terhadap kezhaliman membutuhkan orang yang siap melakukannya dengan baik yang berada di dalam tubuh umat yang memahami akan tanggungjawabnya dan memahami haknya dalam kehidupan yang merdeka dan mulia, dan berusaha dengan berbagai sarana untuk mewujudkan itu semua, sehingga Allah melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Allah berfirman:
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ
“Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya)”. (Al-Anbiya:18)
Dan para thughat juga telah banyak melakukan makar terhadap Islam dan umat Islam dan merancang strategi jahat dan keji :
وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ
“Dan Sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya”. (Ibrahim:46)
Bahkan perbuatan makar ini tidak hanya terbatas pada musuh Islam yang berasal dari negara-negara Barat saja; namun makar dan permusuhan tersebut juga dilakukan oleh orang Islam, yang datang dari para pemimpin dan para penguasa umat Islam itu sendiri; Allah SWT berfirman:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلاَّ بِأَنفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Dan Demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya”. (Al-An’am:123)
Jadi para pelaku kejahatan dan para thughatnya adalah para pembesar dan penguasa Islam saat ini. Dan hal itu terjadi adalah karena kelalaian para pecinta kebenaran, kelemahan, perpecahan dan kebodohan mereka akan adanya sunnah tadafu’ (sunnah perlawanan) dan perilaku acuh mereka terhadap hal-hal yang terkait dengannya; sehingga memudahkan para pelaku kebatilan berkuasa dan menjadikan diri mereka sebagai penguasa.
Karena itu, kebenaran harus memiliki kekuatan yang dapat melindungi dan mempertahankan eksistensinya dalam menghadapi kezhaliman; jika kekuatan tersebut tidak ada maka akan muncul kekuatan batil dan tampil orang-orang jahat.
Dan para pelaku makar dan jahat selalu menggunakan berbagai sarana perbuatan makarnya; baik dengan membunuh, menangkap dan memenjarakan, dan mengisolir. Dan jika mereka memiliki berbagai sarana materi dan inmateri yang dapat mewujudkan misi dan tujuan mereka; maka bagi rakyat dan bangsa -pada hakikatnya- memiliki potensi dan kekuatan yang besar sehingga dengannya mampu melakukan apa yang mereka inginkan, dan berpartisipasi dalam merekayasa kehidupan dan menentukan masa depan.
Dan Allah telah menentukan dan menjanjikan bahwa agama-Nya pasti akan menang, dan bagi kaum muslimin akan diberikan tamkin (kedudukan) oleh-Nya, sementara orang-orang musyrik pasti akan terkalahkan dan binasa, karena itulah Allah berfirman untuk mereka:
ذلك وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لانتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِن لِّيَبْلُوَ بَعْضَكُم بِبَعْضٍ
“Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain”. (Muhammad:4)
Namun, harus difahami pula, harus ada sebab atau usaha dalam mengalahkan para pelaku kejahatan dan meraih tamkin untuk agama Allah, walaupun, jika hal tersebut sudah ditakdikan dan ditetapkan dari sisi Allah, dan Allah memiliki kemampuan untuk memberikan kemenangan pada kebenaran tanpa perangkat yang dimiliki manusia, karena Allah yang mengatakan pada setiap sesuatu yang dinginkan “Jadilah, maka pasti terjadi”, namun ini berhubungan dengan Kehendak Allah dan demikianlah ia terus berjalan sesuai dengan sunnah-Nya.
Bahwa Allah SWT menjadikan tamkin dalam kehidupan selalu dengan adanya usaha dari manusia dan potensi manusia yang berjalan sesuai dengan sunnah robaniyah dan undang-undang-Nya yang tidak pernah berubah dan berganti. Maka dari itu, bagi siapa yang menghadirkan usaha dan kerja yang benar dan tunduk pada sunnah Allah, pasti akan sampai padanya sesuai dengan kadar usahanya.
Kepada anak-anakku kami sampaikan:
Bahwa keimanan, keikhlasan, semangat dan kerja merupakan karakter dari seorang pemuda, dan dari sinilah para pemuda pada masa dahulu dan sekarang pada setiap generasi dan umat menjadi tumpuan dan harapan kebangkitan, dari setiap kebangkitan ada rahasia kekuatannya, dan dari setiap fikrah ada pembawa benderanya :
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءامَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (Al-Kahfi:13)
Wahai para pemuda…
Sebagian orang ditengah masyarakat kita memberikan pengajaran tentang etika terhadap orang tua walaupun kedudukan mereka begitu rendah, dan mereka menganggap saling merendah adalah adab, saling merunduk adalah kelembutan, saling bercengkrama adalah kefasihan, meninggalkan yang hak adalah toleransi, menerima penghinaan adalah tawadhu, ridha dengan kezhaliman adalah ketaatan, melawannya adalah kehancuran, dan kebebasan berbicara adalah penjerumusan.
Namun kalian adalah generasi yang telah Allah berikan perlindungan dari kejahatan, karena itu kami berharap dari kalian untuk bergerak pada selain itu, sehingga mampu mengetahui kemampuan jiwa kalian dan menghormatinya; kalian adalah seperti yang dikatakan oleh imam Al-Banna: “Kalian bukanlah orang yang paling lemah dari orang sebelum kalian; yaitu orang yang telah Allah berikan kepada mereka manhaj ini; karena itulah jangan kalian merasa hina dan merasa lemah, dan letakkanlah dihadapan kalian firman Allah SWT:
الَّذِينَ قَالَ لَهُمْ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”. (Ali Imran:173)
Dan persiapkanlah untuk itu semua dengan iman yang tidak pernah tergoyahkan, kerja yang kenal kata henti, tsiqah kepada Allah yang tidak kenal kata lemah, serta ruh-ruh yang memberikan kebahagiaan pada saat bertemu dengan Allah SWT dalam keadaan syahid di jalan-Nya.
Kepada Para Ulama, kami sampaikan:
Bahwa kalian adalah pewaris para nabi, dan pembawa bendera kebenaran; karena itu bergabunglah dalam barisan pasukan perlawanan untuk melawan para thughat seperti yang telah dilakukan oleh rasul kalian, yang telah berani berhadapan dengan thughat sehingga mendapatkan siksaan dan celaan seperti yang kalian dapatkan. Dan jadilah sebaik-baik orang pada masa sekarang untuk menjadi sebaik-baik salaf dalam kafilah yang penuh berkah bersama para ulama; yang mengangkat bendera umat dengan tinggi; sehingga diantara mereka ada yang menemui ajalnya, dan diantara mereka ada yang dipenjara, namun itu semua tidak membuat mereka gentar dan lemah terhadap pendirian mereka.
Kepada bangsa dan umat Islam kami sampaikan:
Bahwa perubahan yang diidamkan umat adalah bagaimana mampu menghadapi dan melawan para thughat dimuka bumi ini, walaupun hal tersebut tidak mungkin dapat terealisir tanpa adanya jihad dan perlawanan; karena itu kekuatan secara zhahir dan bathin berada ditangan kekuatan jahat, yang bekerja siang dan malam untuk mematikan suara Islam dengan berbagai macam cara dan sarana, dan cara menghadapi kezhaliman sangat membutuhkan –dan sebelum sesuatunya- akan tarbiyah jihadiyah yang dapat menelurkan sekelompok orang para mujahidun; yang mencintai kematian sebagaimana sebagian manusia mencintai kehidupan, menunaikan kewajiban untuk Rabnya, jiwanya dan negaranya dengan kerja yang sungguh-sungguh dan sabar dan tanpa ada berlebihan di dalamnya dan dengan semangat yang tinggi dan kerja keras pantang lelah.
Bangsa yang hidup adalah bangsa yang mau menghadapi thughat dan mengambil hak-haknya secara benar; walaupun hak yang harus diambil tidak akan diberikan begitu saja. Dan kita tidak pernah mendapatkan sepanjang sejarahnya, bahwa para thughat tidak akan sudi dan mau memberikan kepada bangsanya hak-haknya tanpa adanya perlawanan dari mereka.
Akhirnya…
Pada hakikatnya, tindakan melawan para thughat dan meraih kemenangan untuk agama Allah bukanlah perkara yang mudah; namun juga bukan perkara mustahil; karena itu sekalipun ada rasa sempit yang sangat dan perang yang terus menerus yang dilakukan oleh umat Islam dan para pengikutnya, namun kita semua melihat ada peningkatan persatuan dan penerimaan atasnya serta persiapan untuk berkorban di jalan-Nya. Demikianlah, kekuatan Imperium jahat telah sirna, impian orang-orang yahudi telah pudar, sedangkan kita tetap tisqoh terhadap janji Allah.. bahwa bumi diwariskan untuk hamba-hamba-Nya yang shalih, dan hal tersebut bukanlah mimpi dan angan-angan belaka, namun merupakan bagian dari tsiqah kepada Allah dan yakin dengan janji-Nya
وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (Ar-Ruum:47)
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُؤمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Ali Imran:139)
إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Sesungguhnya Allah akan menyampaikan urusannya dan Allah telah menjadikan itu semua sebagai ketentuan dan sesuai dengan ukurannya”. (At-Thalaq:3)
Dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam.
( HAKIM)

Anonim mengatakan...

Alamak..perlakuan 'dizalimi' mempunyai hikmah tersendiri yaitu salah satunya memperlihatkan adanya potensi akan kemampuan menulis oleh warga GIK.

Yuk, letupkan budaya menulis biar gak kalah sama orang non muslim..

-warga GIK jua-

Anonim mengatakan...

Pak moderator, tolong link-kan blog ini ke blog GIK ya;

http://hakim-abuilyas.blogspot.com/




-delta 6

griya insani kukusan mengatakan...

Siap, Laksanakan...

Asmara21 mengatakan...

waaahhhh... FSW-GIK sudah punya tabungan pak ustadz untuk tarawihan tahun depan... kikikiki....
Kami bersyukur padamu ya Allah...
Atas s'gala nikmat akan pikiran jernih dan suci shingga kami tetap berusaha untuk selalu dekat kepada-Mu dalam menghadapi sgala cobaan.

ketua FSW-GIK mengatakan...

semua komentar sangat bagus n cerdas tp apakah dengan hanya komentar pengembang akan luluh dan mau memenuhi akan kewajibannya...SAYA PRIBADI SUDAH SANGAT BOSAN,JENGKEL DENGAN PENGEMBANG ANDI,YON CS!!!

Asmara21 mengatakan...

Semoga kita semua khususnya Pak Ketu diberikan kesabaran seperti Topik di Thread terbaru....