Minggu, 22 Maret 2009

HANYA SATU JAM

Tadi sore hujan begitu derasnya disertai angin dan petir. Dan terbuktilah pada saluran draenase perumahan GIK dari blok A, B, C, hingga D dipenuhi luapan air. Kita akui bahwa level elevasi perumahan kita memang dibawah jalan kecuali blok D yang hampir rata dengan jalan utama. Namun kalau perencanaan dari pengembang matang pasti tidak akan terjadi luapan air yang membuat sebagian rumah di blok A kemasukan air.

Memang lahan perumahan GIK merupakan daerah tangkapan air, nah disinilah pihak pengembang tidak merencanakan secara matang dan tidak bisa merekayasa landscape yang ada. Andai saja pada saat pekerjaaan persiapan pematangan lahan level elevasi pengurugan dan pemadatan dilakukan dengan perhitungan yang sangat matang, sudah sangat pasti tidak terjadi luapan air. Coba kita lihat andaikan level elevasi di blok B10, dan C9 dinaikan menjadi 1 meter tidak akan terjadi hal seperti ini. Memang itu banyak mengeluarkan biaya, namun sisi pelayanan terhadap konsumen dan kordinasi lingkungan sekitar itu yang diutamakan, dan pasti ada solusi yang terbaik!!!

Coba kita lihat blok D..kenapa masih bisa kemasukan air???bagaimana dengan pembuatan tanggulnya…efektifkah???ini hal yang sangat sepele tapi membawa permasalahan yang sangat besar!!!

Coba kita perhatikan, derasnya air dari kandang sapi memang bisa dibendung oleh tanggul yang ada, namun air yang datang dari arah barat terbentur oleh derasnya air dari kandang sapi sehingga tumpahlah ke jalan dan masuklah air kembali ke blok D. Seharusnya luasan tanggul tidak seperti saat ini dan harus kordinasi kembali dengan lingkungan warga sekitar apabila luasan tanggul ditambah. Dalam perencanaan draenase saluran blok D juga tidak jelas sehingga buangan airnya pun tidak jelas, seharusnya mempunyai buangan sendiri, tapi kenyataannya air tetap dibuang melalui saluran blok B. dan blok B10 lah yang paling merana dilalui dan dihujani dari bebagai arah buangan air saluran. Karena terlalu banyak debit air yang masuk dan debit air yang datang dari arah barat sisi utara, meluaplah air sampai carpot A16 ,dan ada juga septictank yang menyembur keluar (A14) dan bagian dapur yang terendam (A15) akibat masuknya air saluran ke septicktank dan saluran buangan dapur..weleh-weleh…

FSW-GIK menghimbau agar dalam pengaspalan jalan diperhatikan untuk jalan utama lingkungan luar GIK sisi selatan kemiringan jalan harus condong ke saluran air, (dibuat semaximal mungkin agar nanti apabila hujan, air tidak masuk ke perumahan GIK tapi ke saluran lingkungan sisi selatan..

Perlu penambahan luasan tanggul atau lebar saluran lingkungan (dianilisis dan sistesis dahulu), kordinasikan dengan warga dul…

Dalam pengaspalan nanti Ketebalan aspal serta material yang ada harus sesuai perhitungan, sehingga kalau terjadi hujan tidak capat rusak dan mengelupas.

Hanya satu jam hujan turun namun luapan air sudah memasuki sebagian rumah-rumah di GIK. Padahal dulu sewaktu saya menanyakan ini kepada pengawas dan antek-antek pengembang GIK dengan gampangnya mereka menjawab….kalau 10 tahun baru pak bicara banjir di perumahan ini……lha ini baru jalan 1 tahun lebih dan hujan 1 jam????piye toh le le le,,,, sepertinya tidak perlu menunggu 10 tahun kaleeee boz zzzzz…zzz..zzzz…zz.zzzzzzzzzz…zz.zzz.zz.zzzzzz tidur kaleeee jawabnya……

46 komentar:

Anonim mengatakan...

betul, kesan yang kuat dari pegembang adalah tambal sulam artinya, segala sesuatu tidak dirancang dengan amat baik dan akan direspon kalau telah ada kejadian serta metode yang dipakai adalah 'hit and run' mirip johnny indo dikala masih aktip berkarya dijalanan- diperbaiki sambil mengulur waktu sampai garansi habis, setelah itu cuci kaki dan tangan-.

perbaikan yang dilakukan pengembang bukan bersifat menyeluruh jangka panjang tapi parsial akibatnya diperbaikin satu tempat ditempat yang lain akan timbul masalah-mirip balon, tekan satu tempat nongol benjolan di lain tempat-.

satu catatan dan perlu digaris bawahi, dengan orang yang sama dan pengalaman puluhan tahun menangani beberapa perumahan, kenapa konsep penataan dan perencanaan di GIK tidak sebaik diperumahan yang orang tsb tangani? jangan beralasan normatif-karena harga murah, jadi tdk berhak tertata dan terencana dengan baik-.Mengapa dahulu sebelum dijual tidak menjual dengan harga mahal sekalian. Apakah konsumen tidak berhak memperoleh perumahan terencana dan tertata dengan baik? apa susahnya menata GIK dengan baik plus kemampuan dan pengalaman yang ada, kecuali TIDAK ADA ITIKAD DAN NIAT SERTA KEMAUAN YANG TULUS

>>d6<<

Anonim mengatakan...

Ayo maen ping-pong

malem minggu ditinggal Bapak2

ktanya suruh gabung, ee dah slesai

*sorry ngk nyambung yah* :)

Anonim mengatakan...

maaf Bpk2 komentar diatas ngk nyambung :) cuman buat refresing ajah.
toh kita juga dah tau pengembang seperti apa. tapi tetap semangat memperjuangkan hak
kalau ngk kita doakan pengembang supaya sehat selalu, dan selalu ingat janji2nya plus jangan ketinggalan implementasi! :)
Kalau ngk mempan juga kita serahkan kepengadilan yang punya hidup.

Anonim mengatakan...

bagaimana kalo petinggi pengembang diajak main ping pong baren...setuju?

Anonim mengatakan...

ga perlu bwa2 pengembang ..usir aja!!!kalau ke GIK!

Pujo Priyambodo mengatakan...

iye tuh pas minggu malem pulang, masa ada tong sampah sampe nyasar kekarport ane.. ape kanyut kebawa banjir?... dah tanggulan depan rumah jebol.... syukur aja rumah ga kebawa kanyut...

Anonim mengatakan...

halahhh.. makin di kritik makin ngatjir.. itu pengembang....jangan dunk kaciaaaaaaaan... nanti proyeknya gak kelar-kelar -Bang One-

ketua FSW-GIK mengatakan...

bapak/ibu warga Griya Insani Kukusan yang saya hormati,

Nanti sore akan diadakan pemungukan iuran untuk peralatan tenda dan kursi inventaris RT 02untuk itu mohon partisipasinya...atas perhatiaan dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Untuk Humas Pengembang GIK via Yudi yang terhormat,

mohon diperhatikan yud dan laporkan ke dua direktur pengembang GIK itu perihal pengaspalan, draenase, tanggul dan mohon ditindaklanjuti karena hal ini menyangkut kehidupan masyarakat banyak.

JANGAN PERMASALAHAN SEPERTI INI DILIMPAHKAN DAN DITUMPAHKAN KE WARGA, KARENA SEMUA FASOS-FASUM DI GIK MASIH DALAM OTORITAS PENGEMBANG GIK...TRIMS.

Anonim mengatakan...

kok humas nya kagak kluar lagi ya?

Anonim mengatakan...

terbuktikan lipstik doang

Anonim mengatakan...

humasnya ngumpet om, miris lihat agresifitas warga gik....kaburrrrrrrr

Anonim mengatakan...

betewe, malem ini apakah ada jadwal ping pong?

Anonim mengatakan...

kalo gak hujan, hayuk maen pimpong

-d-

YURITO mengatakan...

Assalamu'alaikum salam jumpa buat para blogger. saya masih sering ke GIK.
1 s.d 2kali saya ke GIK. saya memantau pengerjaan Paving di Blok D. Saya hari rabu melihat langsung banjir di BLOK B dan D jam 15.10. Saya melihat langsung di balik tembok
B10. bahwa air dari luar tembok lebih besar dan deras, sehingga air yang ada di saluran pembuangan di blok B10 terhalang keluar. saya melihat banjir di depan Blok D dan di dalam Blok D. ternyata akhirnya Paving juga terendam banjir dari dampak tanggul yang tidak berfungsi saat hujan deras dan dalam waktu yang lama.
saya mendoakan dan berharap GIK menjadi lebih baik setelah serah terima nanti. wassalam.
Humas GIK. Yudi Febrianto

Anonim mengatakan...

wah kluar juga akhirnya....

YURITO mengatakan...

ya iyalah pak masa ya iya dunk. cape main tak umpet terus. saya kan bukan pengecut, saya cuma karyawan dan bawahan biasa, yang punya keputusan ya si boss pimpinan. Pak Moderator lama pemberani nggak? kalo berani jangan pake inisial dunk
(moderator lama)coba sebutkan nama dan blok berapa?
saya mantau blog ini setiap pagi dan sebelum pulang. ngomong-ngomong saya mau jika diundang jadi lawan tanding pingpong mewakili pengembang GIK. bagaimana bapak-bapak.Blogger GIK yang lain kemana ya, kok ga nimbrung lagi, syibuuk yach? wassalam
Humas GIK Yudi Febrianto. :-)

Anonim mengatakan...

pak yurito, kalau anda sebatas mendoakan saja dan tidak ada follow up lebih lanjut dilapangan, itu adalah tindakan percuma, mubazir doa anda, karena hal pertama yang diajarkan Tuhan kepada kita adalah ikhtiar/usaha nyata, selanjutnya baru doa, tawakal, dus, yang dibutuhkan warga gik adalah tindakan nyata dari pengembang-termasuk anda bagian dari pengembang.

itu sudah lebih dari cukup bagi anda untuk melihat bahwa selama ini perencanaan dan masterplan yang dibuat adalah tindakan tidak profesional,asal-asalan, tidak matang, tidak berorientasi kepuasan konsumen, asal laku, duit masuk dan semua dianggap baik-baik saja.

saya kira jelas bagi anda kenapa warga GIK begitu getol memprotes dll kepada pengembang, itu adalah hak warga sebagai pembeli agar barang yang dibeli adalah bukan barang jelek.Dan seandainya hal seperti itu menimpa anda, pengembang, mungkin hal yg sama akan dilakukan seperti kami.

Dengan kejadian yang anda lihat sendiri, kiranya bisa membuka hati nurani yang paling dalam (kalau masih ada-wallahualam bis shawab) anda yang mungkin sbg representasi dari pengembang, bagaimana selama ini pengembang lakukan kepada GIK.

-salam hangat-

Anonim mengatakan...

pak yudi, mungkin kejadian yang anda lihat bisa disampaikan dan dilaporkan langsung kepada boss, sekaligus mungkin sebagai masukan bahwa demikianlah keadaan sesungguhnya saat ini yang terjadi di griya insani kks.

nah, biasanya warga maen tenis meja pas malam minggu jika tidak hujan

>>d6<<

Anonim mengatakan...

ngapain juga takut. trus apa berani atau tidak berani hanya ditunjukkan lewat inisial? toh warga yang lain juga tau siapa saya dengan inisial tersebut. emang juga ngaruhnya apa terhadap Sampeyan? kalo saya sebutkan nama dan blok, trus Sampeyan mo nganter makanan ke rumah saya?

Siapa juga yang maen petak umpet? yang ada kita kan maen pingpong. betul ngk Bapak-bapak.

klo cuma ngecek tiap pagi ma sore plus ngasih komentar provokatif siapa aja juga bisa. yang kami perlukan bukan ngecek doang, tapi ada aksi nyata dilapangan. Betul warga GIK?

-salam dingin, lha ujan terus plus bocor di sana-sini, plus banjir, plus becek, plus septiteng kluar, plus apa lagi Bapak2?...-

Anonim mengatakan...

hajar aja bleh!!..jangan takut menghajar pengembang beserta kroni-kroninya...hehe

Asmara21 mengatakan...

Petikan:
saya mendoakan dan berharap GIK menjadi lebih baik setelah serah terima nanti. wassalam.
Humas GIK. Yudi Febrianto

Maksudnya apa nih? Kalau dilihat dari kata2nya, artinya Fasos Fasum belum beres terus mau diserah terimakan dengan warga dan kabur, begitu? Weeehhhh... Kelakuan apalagi nih dari pengembang? Wah, memang pengembang selalu satu langkah didepan dari warga GIK, selalu lebih maju dan cerdas pemikirannya... Saluuutt....!!!

Anonim mengatakan...

kelihatan kan kalau niatnya gak tulus..

YURITO mengatakan...

Sabar... sabar pak Anonim. Allah kan bersama orang2 yang sabar,betul ga? Jangan emosi dulu bapak2 dan jangan salah paham. kita lihat saja nanti. kami terus berusaha membereskan permasalahan yang ada, walaupun perlahan dan tertatih. kami akan berusaha menyelesaikan tanggung jawab kami( Develper ). wassalam

Anonim mengatakan...

yud,ente dah janji mulu kayenye...ente janji 2-3 minggu,dpn rumah ane,ente gali doank..ente tau ga kalo orang,mobil,motor lewat suka kaget atau ada yg kepelanting...pake perencanaan yg mateng yud biar cuma ngaspal doank..malah kmaren ada sepucuk surat tuk seorang warga isinya masya allah...hanya menunggu warga bayar,ente pengembang baru bsa melunasi utang mushola dll..udah ga punya nurani?akal sehat?? Kamil a 18

Anonim mengatakan...

@Yurito berkoar2: kita lihat saja nanti.Kami terus berusaha membereskan permasalahan yang ada,..

Hah !!! gak salah lu, emangnya bisa ape pengembang buat ngebangun mushala dan mengerjakan segala infrastruktur GIK dengan baek dan bener.. semua asal dikerjain,mana yang beres,asal nih orang kalau nyablak macam burung beo.

tuh lihat hasil 'hit n run', akibat ngegali aspal doang kagak langsung dibenerin di depan a18,a19 sdh banyak makan korban, mau apa ente jadi korban berikutnya dan langsung wasalam.

-warga GIK tulen yg lg dongkol sama pengembang&antek-

moderator lama mengatakan...

Dua petikan komentar sang humas
"saya cuma karyawan dan bawahan biasa, yang punya keputusan ya si boss pimpinan."

"kami terus berusaha membereskan permasalahan yang ada, walaupun perlahan dan tertatih. kami akan berusaha menyelesaikan tanggung jawab kami( Develper )"

ktanya yang punya keputusan si boss pimpinan, trus Sampeyan gmn caranya membereskan masalah yang ada klo mentok lagi - mentok lg di pimpinan. atau membereskan dengan memberi janji-janji indah. wah humas banget nih. rekomen deh buat Sampeyan untuk jadi humas.
tapi inget juga, ketika kita berjanji ada yang mencatat lho, klo janjinya ditepati yang catet sebelah kanan, klo ngk ditepati yang catet sebelah kiri.

-salam humas-

Anonim mengatakan...

apes banget om yurito jadi staf di developer andi cs, dihantam dari bawah, dipencet dari atasan...

saran saya, molai saat ini resign saja dari pada babakbelur ikut disumpahserapahi sama GIK dan Owner Pengembang, cari kerjaan yang berkah saja, kasihan anak bini.

Bukan mata,telinga dan hati, isyarat resign sdh ada, staf dideveloper gontaganti macam penumpang angkot, gak ada yg betah kerja disitu..cari yg berkah, halal saja ditempat lain.

-Mak Errot-

moderator lama mengatakan...

berarti kerja di Mak Errot saja :)

Anonim mengatakan...

wuih, yudi kerja di mak erot? Yud, tolong ya, rumah saya dibesarin biar lapang soalnya saat ini kecil...wuakakakaka (just kidding)

Pujo Priyambodo mengatakan...

GR..GR..GR...BEGINI DECH DARI PADA RIBUT SANA-SINI GA ADA SOLUSI. SAYA CARIIN JALAN KELUARNYA. TINGGAL TUNGGU ACTIONNYA,BAGAIMANA MEMINIMALKAN GENANGAN DAN BANJIR TERUTAMA DIDEPAN RUMAH ANE ( B10 ).
ALIRAN YANG ADA DIREVISI DIBAWAH JALAN DEPAN RUMAH ANE DAN DIDEPAN RUMAH ANE ITU DIBUAT SERONG SEARAH AIR DATANG DARI ARAH ALIRAN. DENGAN BEGITU AIR YANG DATENG DARI PERUMAHAN BISA IKUT TERBAWA GA NABRAK ARUS. UTUK TEKNISNYA SILAHKAN MAMPIR ANE BAGI ELMUNYA DRAINASE.... TINGGAL NIAT BAIKNYA AJA... MAU ACTION GA...
WASSALAM...

Asmara21 mengatakan...

tuh dengar nggak wahai boss andi dan boss yon? Ente punya insinyur kan gagal bikin saluran di GIK, Daripada bayar insinyur lagi untuk betulin saluran dan blm tentu bener, mending pakai elmunya bung cabe rawit... Gk usah malu boss, di GIK lengkap kok ada insinyur konstruksi, insinyur pertamanan, arsitek, insinyur tulang, insinyur komputer, insinyur pajak, insinyur telekomunikasi, insinyur audit, insinyur lelang, ampe insinyur kerudung sama insinyur seprei juga ada. Yang jelas lebih profesional dan berkualitas dari insinyur yang ente punya.... Apalagi dah diundang tuh ma bung cabe rawit, kalo gk datang wah kebangetan tuh...

Pujo Priyambodo mengatakan...

Tukang Insinyur Comunity... he..he...he...

ketua FSW-GIK mengatakan...

mane neh suare warge yg laen??mo nyebokin kerjaan pengembang atau mo ngajarin pengembang atau dengan keikhlasan, kite benerin ntuh draenase.

moderator lama mengatakan...

absen!

ikut nyebokin,eh benerin draenase :)

"kita lihat saja nanti. warga terus berusaha membereskan permasalahan yang ada, walaupun perlahan dan tertatih. kami akan berusaha menyelesaikan permasalahan draenase"

maaf bung humas, nyomot kata2nya :)

Anonim mengatakan...

NYEBOKIN HAHAHA..MALU ACH..

Anonim mengatakan...

sudahlah pengembang gak usah janji beresin ini itu, selesaikan saja hutang kewajiban yg belum diselesaikan...bosan obral janjinya..mirip kampanye saja.

@Yurito: buat pernyataan yang sekiranya bisa direalisasikan dengan segera, tidak ditunda2 terus apalagi menyatakan tertatih2, toh itu semua kewajiban pengembang. tertatih2 apa tidak itu bukan urusan Warga GIK. INGAT: SEMUA ITU KEWAJIBAN PENGEMBANG BUKAN PROYEK AMAL!!!!

KABAR IMB-NISASI BAGAIMANA? SAMPAI DIMANA PENYELESAIANNYA?

-Warga GIK, tak perlu tanya siapa saya-

Arsenal16 mengatakan...

huahahahhahah
pantesan kagak ada kelar2nya..
warga GIK lucu2....

makin muantep aja dach....


saya ikut aja,,,,
mo nyebokin ayooo
mo nyukurin ayooo (syukur luh pengembang..mampus sekalian)
mo ngerjain drainase ayooo ( cape dapur pade kelelp tyuuuusss

-Arsenal.16_

moderator lama mengatakan...

hehe, aye cume ikutan Pak Ketu lhooo.

ketua FSW-GIK mengatakan...

sepertinya "HANYA SATU JAM" Mendapat responsif yang sangat kuat dari warga GIK...itu pertanda warga sadar betul dengan kondisi lingkungan GIK saat ini untuk antisipasi di hari-hari mendatang

ada yang mencela, ada yang kebanjiran tidak tahu, memaki, pinjam istilah, kumpulan tukang insiyur, ada saran dan umpatan, ada yang ingin ngasih ilmu draenase, ada yang nyukurin, ada yang nyebokin, ada yang ngikut aja...semua itu merupakan kebhinekaan bagi warga GIK..

semoga keutuhan dan kebersamaan warga GIK tetap utuh dan terpadu untuk menuju lingkungan masyarakat madani...

jangan lupa contreng yeh.....

Asmara21 mengatakan...

jadi intinye gimana nih pak ketu? Betulin drainase sendiri atw nunggu pengembang ampe rumah kite kelelep? Bung cabe rawit kayenye dah punya solusinya tuh? Kan kite dah lapor dari dulu drainase gk bener tp gk ada aksi tuh.......

Usul nih, klo nanti banjir lagi... Kita undang petinggi gik trus lelepin deh di drainase biar liat sendiri Kondisinya kaya apa..... Hehehe...

Anonim mengatakan...

yurito, lu kemana je..komentar donk jangan berdoa terus..warga sudah murka !!!!!!, sudah tau-kan kalo bos lu kagak bener jual+nata rumah GIK...pantek !!!

-NN-

ketua FSW-GIK mengatakan...

kite tunggu malam minggu, kite kan tenis meja bersame, nah kite rembukan tuh dimeja tenis meja,,,,

jangan yang bodinye gede-gede nangkring di meja tenis ....nti roboh...heheheheh

dan malam itu harus ada keputusan...okayyyyyy...

setuju yehhhhhhh.....

Arsenal16 mengatakan...

se 7...golput....contreng semua, semua contreng...contreng for all, alll for contreng...

Pujo Priyambodo mengatakan...

Mengenai tanggapan mengenai drainase telah direspon oleh div.tekniknya ( P'Heru). mengenai teknis pengerjaannya juga dah dikirimi via e-mail dan sket gambarnya menyusul. kabarnya teknis pengerjaannya akan dibarengi dengan pekerjaan jalan.
kita tunggu actionnya. semakin lama ga dikerjain semakin banyak makian dari warga. dah gerah nich "...

Anonim mengatakan...

pak cabe, email teknis pengerjaan drainase mungkin bisa diposting diblog kita dong..biar warga tahu

Pujo Priyambodo mengatakan...

Ok, Sebagai teknis pekerjaanya sbb:
Ada penambahan dan revisi sodetan saluran yang dibuat menyerong yaitu posisi didepan Rumah P'Iwan C9 sedang yang direvisi disamping Blok A12 dibuat menyerong juga searah aliran air yang disaluran lingkungan. lalu saluran buangan yang didepan B9 dibuat serongan diarahkan keserongan saluran revisi disamping A12 sehingga dibuatkan pertemuan pertigaan.
sehingga beban saluran yang didepan B10 tidak menabrah arah aliran air dari saluran lingkungan.