Kamis, 23 Juli 2009

KESEDERHANAAN

Yang kita butuhkan dalam hidup ini hanyalah sedikit dan selebihnya untuk pamer”, begitulah ungkapan dalam film Forrest Gump. Ungkapan ini begitu sederhana tapi begitu sarat makna. Banyak sekali orang mengejar materi, melebihi yang dia butuhkan, tanpa menyadari bahwa sebenarnya yang dia butuhkan dalam hidup ini adalah kebersahajaan dan kebahagiaan. Hidup sederhana bukan berarti hidup miskin dan serba kekurangan, apalagi hidup dalam kemelaratan dan kesengsaraan.

Sederhana adalah hidup yang tidak berlebihan, proporsional dan memiliki prioritas mana yang harus didahulukan. Prilaku boros dan melakuakan sesuatu yang tidak ada gunanya merupakan tindakan yang bertentangan dengan nurani. Setelah menyadari akan manfaat kesederhanaan di dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan bertanya tentang bagaimana hendaknya kita memupuk sifat kesederhanaan dan menjalani hidup secara sederhana??

Menjadi sederhana tidaklah mudah. Di tengah era modernisasi ini, pola hidup yang cenderung hedonis seakan sudah menjadi budaya dan seringkali manusia tergoda untuk tenggelam dalam keagungan materi. Perlu kesadaran diri dan kemauan yang kuat untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari. Karena hidup sederhana seringkali dipandang sebelah mata.

Setidaknya ada dua hal penting dalam mengaplikasikan sifat kesederhanaan dalam hidup :
Pertama, mengontrol hawa nafsu yang selalu berkecambuk dalam diri kita. Dalam ajaran Islam, kita selalu diingatkan agar kita mengontrol hawa nafsu untuk tidak berprilaku berlebihan dalam melakukan apapun. Ini adalah karena hawa nafsulah yang selalu menjeruskan manusia ke kancah kebinasaan, seperti yang digambarkan dalam Surah Al-Mukminun :71. Bahkan berlebihan dalam ibadah pun dilarang, karena setiap bagian kehidupan memiliki porsinya masing-masing. Rasulullah pernah melarang sahabatnya untuk berpuasa seumur hidup, atau shalat sunat sepanjang malam. Beliau berpesan bahwa keluarga kita dan tubuh kita juga memiliki hak yang harus dipenuhi. Maksudnya kalau kita berpuasa sepanjang tahun dan shalat sepanjang malam, keluarga kita akan terbengkalai dan tubuh kita akan lelah.

Kedua, membedakan keinginan dan kebutuhan hidup merupakan hal yang penting dalam proses menjalani hidup sederhana.

Kita semua sadar bahwa mencapai kemapanan materi memang sulit dan perlu. Tapi yang lebih sulit dan perlu lagi adalah mengendalikan kemapanan menjadi kesederhanaan. Karena nafsu memang tidak akan pernah berhenti menggoda manusia untuk melawan nurani.
Bagaimana dengan kita dan perencanaan peresmian musholla???

8 komentar:

Anonim mengatakan...

tambah satu lagi muncul ustad dari GIK yaitu ustd. kamil...mantap pencerahannya.

GIK penuh dengan orang2 pinter uey !!!

Acara peresmian Mushala & ramadhan kayaknya tdk perlu memanggil penceramah/ustad dari luar ya....di GIK juga sdh banyak.

Bagaimana panitia?

ketua FSW-GIK mengatakan...

ane aje diceramahin dulu ma ustad beneran, ane rekam ane tulis, ane publikasikan ke blog huahahahaha...

ketua FSW-GIK mengatakan...

ga enak lagian pa anonim, masa ustad juga ketua fsw gik juga....apa kate dunie ?????

Pujo Priyambodo mengatakan...

kabarnya peresmian dimajukan, karena donaturnya dari saudi dateng. sekalien mau soan ke GIK. siapin kelape mude yech...

ketua FSW-GIK mengatakan...

qultum...pa toto qultum pa...
quliner kali yeh

Pujo Priyambodo mengatakan...

Siap donk..Bulan penuh berkah, bulan penuh pengampunan. hayo..berkompetisi didalam keberkahan... ya ga pa' toto...

Anonim mengatakan...

semua warga GIK pa??

Pujo Priyambodo mengatakan...

Dont worry Pa, kita schedulekan untuk kita semua. " katakanlah sebuah kebaikan walau sebutir biji sawi " insya Alloh niat baik diberikan kemudahan. Amiiinn...