Rabu, 28 Januari 2009

Musim jihad telah tiba

Seringkali saya agak bingung untuk mengkategorikan pekerjaan/tindakan yang termasuk dalam area jihad atau bukan. Beberapa literatur buku islam menyebutkan kurang lebih bahwa jihad adalah tindakan/pekerjaan yang dilakukan demi membela yang haq dan menghancurkan kebathilan sesuai syariat Islam sehingga akan mendapatkan kesyahidan. Contoh nyata saat ini, perjuangan bangsa palestina-pejuang hamas dalam menghadapi kebiadaban kaum zionis yahudi-israel yang berusaha menyerang dan meluluhlantakan daerah jalur Gaza. Jelas, perjuangan hamas tersebut selain dilatarbelakangi oleh pembelaan akan tanah air juga demi akidah islam.
Beberapa saat yang lalu, saya sedang berusaha mendapatkan dan memperjuangkan hak sebagai konsumen rumah, yaitu menanyakan -tentunya lebih mudah melalui telepon dengan staf pengembang karena amat sangat sulit bisa bertemu dengan yang bahurekso- bagaimana kelanjutan pengaspalan jalan didepan kompleks rumah dan sampai dimana perizinan IMB dihasilkan mengingat sudah cukup lama aspek legalitas dan prasarana perumahan yang dibangun oleh pengembang terabaikan. Dalam catatan saya, sudah lebih dari 3 (tiga) kali ada janji untuk dilakukan aspalisasi dan IMB-nisasi yang selalu disampaikan namun selalu juga entahlah bahasa yang tepat apa, diundur atau diingkari -subhanallah- dengan berbagai alasan.
Pertama, dibulan agustus 2008 dengan dibubuhi tandatangan pembesar developer, disampaikan beberapa rencana penyelesaian kompleks perumahan termasuk aspalisasi tersebut, nyatanya meleset. Kedua, informasi dari tim marketing, akan dilakukan penyelesaian menunggu seluruh rumah dikompleks selesai (akhir 2008), rumah semua selesai tapi realisasi tak nampak. Selanjutnya, dalam acara mirip klompencapir zaman orba, disepakati rencana penyelesaian akan dilakukan bulan januari 2009 tetapi apa yang terjadi hingga akhir bulan januari ini tidak nampak tanda-tanda pekerjaan. Terakhir, melalui orang kepercayaan pengembang tersiar kabar, alamak, aspalisasi ditunda lagi dan digeser bulan selanjutnya (entah tahun berapa, mungkin, tahun 2018?) dengan alasan yang menurut saya aneh bin ajaib - dana tidak tersedia-, bagaimana dana tidak ada, kata orang pinter kalau rumah (KPR) sudah diserahterimakan kepada pembeli maka seluruh dana sudah diberikan seluruhnya kepada pengembang. Hmm, dikemanakan dana itu?? bukankah mustinya sudah dilakukan budgeting pembangunan rumah dari awal tentunya dengan membuat plan a, plan b, plan c sebagai antisipasi jika ada hal-hil diluar perhitungan -misal, force majeur, krisis keuangan global, inflasi - dan skala prioritas budgeting-pekerjaan.

Saat pembeli rumah termasuk saya jika tidak mematuhi salah satu klausul perjanjian jual-beli akan ada reward and punishment, misalnya dalam beberapa waktu tidak melunasi DP maka uang tanda jadi akan hilang. Namun, apakah kondisi sebaliknya juga terjadi seandainya pengembang melakukan tindakan wanprestasi?

Tentunya, sebagai orang beradab dan penyabar (?), saya sampai dengan saat ini berusaha menghormati kesepakatan rencana penyelesaian dibulan januari 2009 ini. Jalan yang belum diaspal -entah nanti jadi diaspal dengan baik atau sekadar aspal-aspalan- sudah banyak merugikan penghuni maupun orang lain -tamu misalnya-. Jangankan hujan deras, gerimispun bisa membuat jalan becyek -kata pesinetron cinta laura- dan licin, fakta sudah ada yang terpeleset jatuh termasuk anak kecil penghuni. Harapan saya, lakukan segera pekerjaan yang merupakan hak penghuni tanpa mengulur-ulur waktu pelaksanaan termasuk alasan karena musim hujan atau dana tidak ada.

Kira-kira perjuangan saya dan penghuni mendapatkan hak yang semustinya diperoleh termasuk kategori jihad bukan ya??? hehehe....

* bahurekso = sang penguasa

** orang pinter = mbah Maridjan (konon cuma lulus sekolah ongko loro/Sekolah Rakyat)

13 komentar:

Unknown mengatakan...

saya sedang tidak membela pengembang:harga bahan bangunan beserta unsur lainnya sangat fluktuatif dan selalu naik, bisa saja pengembang salah hitung sehingga hal-hal yang telah ada dalam perjanjian sebelumnya tidak dapat terpenuhi. Bisa juga pada saat mbangun biasanya kan di subkan, berdasarkan pengalaman kalau mereka yang mbangun tidak amanah akhirnya yaa kena pengembangnya. Bisa juga pengembang kesulitan dan sehingga terpaksa pakai dana pihak ketiga yang bunganya sangat mahal. Ujung-ujungnya fasilitas umum tidak dapat terssentuh dengan baik. Contoh lain kalau kita renovasi rumah, kalau kita nggak hati-hati pasti biaya akan membengkak. Saya punya pengalaman di jogja, pengembangnya bangkrut. Pemilik rumah masih menunggu janji konblokisasi. Daripada nunggu (sampai kapanpun nggak bakalan dikonblok) dan jelas-jelas pengembang bangkrut akhirnya saya inisiatif iuran (depan rumah saya saya yang nanggung, tapi saya ikut iuran yang lain juga). Tapi itu kasus saya di jogja lhoo. Gitu saja sekedar sharing, tapi warga jangan marah ke saya yaa, saya orang independen yang mencoba lihat dari sisi yang lain.

faisal amien mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
faisal amien mengatakan...

Dan masalahnya gini mas sugeng, pengembang itu digawangi 3 orang ganteng (Three Musketeer), salah satunya sudah lebih dari 20 th berkiprah dalam dunia kembang mengembang rumah. Opo tumon, pengalaman sedemikian lama ndak bisa menangani urusan macam itu?? apakata dunia?

Pujo Priyambodo mengatakan...

Jihad dalam artian kaidah islamiah adalah Bersungguh-sungguh, tentunya dalam segala urusan
(hajat baik). berkaitan dengan actionnya pengembang, dipertanyakan untuk dapat segera menyelesaikan tanggungannya. walaupun ada niatan untuk bersungguh-sungguh menyelesaikan hutangnya, tapi kalau pengelolahan managementnya amburadul ya podo wae... jangan sampai jika tidak maksimal pengerjaanya kembali lagi > inikan perumahan murah<... pasti gitu senjata pamungkasnya.. yach seadanya...

faisal amien mengatakan...

mas onic, kalau argumentasi 'inikan perumahan murah' bisa kita tanyaken ke yang bahurekso dan bisa kita patahkan, emangnya saat memplanning perumahan gak menentukan segmentasi pasarnya dulu apa?

mustinya dari awal harus sdh bisa menentukan pangsa pasar mana yang mau dituju? menengah-atas ato menengah-bawah atawa bawah doang macam perumnas itu. sekalian aja bangun RSSSSSSSSSSSSSSS....

jangan berdalih yg muter2 setelah barang dagangan terjual. ampun deh ngelesnya pengembang yg atu ini.

pengembang lupa pada teori kuliahnya kali ya, word of mouth alias getok tular akan jauh lebih efektif dibanding jalur promosi/iklan, lha kalo sdh begini sarana getok tular bisa lebih mematikan daripada sarana membela diri buat menjual dagangannya. gak percaya? apakah kita pernah menceritakan keadaan GIK kepada orang lain (teman, famili dll) sehingga mereka mulanya tertarik membeli rumah disono-developer GIK juga- trus langsung mundur?

Huh, lama-lama jadi geregetan juga euy sama 3 musketer yg ganteng dan puinter2

Pujo Priyambodo mengatakan...

Begini Om Sebayu, pada prinsipnyapun saya pribadi juga tidak sependapat dengan argumen mereka bahwasannya rumah yang kita tempati itu "perumahan murah". saya tahu mereka sudah tidak punya argumen lain. seperti yg kita komplain mengenai pagar SD Inpres saja, mereka tidak punya planing yang jelas kedepannya tampak mukanya seperti apa?.. geregetan sekali memang cara kerjanya yang ga profesional.. Amatiran... begitu mau belajar dari yang pertama. kenyataannya toh disana diCIR kejadian juga... uwalah... depelover klas apa iki?....

faisal amien mengatakan...

klas kambing dan GIK tampak mukanya..muke gileee....

yang jelas tidak adanya jalinan kerjasama yang apik dan besarnya ego masing2 diantara 3 musketeer menjadikan konsumen yang dirugikan (baca:dikorbankan jadi kelinci percobaan) dan menjadi tipe amatiran atau memang aslinya amatiran tapi style profesional?

Hmm, kayaknya GIK harus merapatkan barisan dengan penghuni CIR agar yang mbahurekso tidak seenaknya memperlakukan konsumen.

Pujo Priyambodo mengatakan...

Hm...Duarrr..

ketua FSW-GIK mengatakan...

Bualan pengembang dan senjata pamungkasnya memang seperti komentar yang pertama, jadi hanya orang bodoh saja yang masih membela pengembang...

Warga GIK adalah warga yang mematuhi peraturan dan komitment jadi kita tunggu saja akhir bulan januari ini...(siapkan peluru dan roket seperti hamas VS israil)

pengembangan GIK ini membawa sebuah slogan nama perumahan muslim, jadi saran FSW-GIK, JANGAN MENGAKU-NGAKU PENGEMBANG MUSLIM kalau : tidak amanah, sering obral janji sampai mulutnya berbusa, banyak omong tapi realita dilapangan ompong...

blogspot ini sudah pasti di monitor terus oleh para kurcaci disana..tapi para 2 petinggi pengembang GIK seperti tidak punya Otak!!!!!

faisal amien mengatakan...

Wah, sepertinya pendaftaran jihad sudah dibuka tuh sama ketua FSW-GIK.

Siapa yang mau daftar?Segera hubungi ketua..hehehehe

ketua FSW-GIK mengatakan...

genderang perang sudah dibuka pukul 00.00 WIB, tanggal 1 Februari 2009 apabila sampai tanggal 31 Januari 2009 tidak ada realisasi pengasplan, kejelasan IMB dll..SIAPKAN AMUNISI DAN ROKET-ROKET......DUAR..DUAR...DUAR..DUAR...

faisal amien mengatakan...

Yah..amunisi yg saya punya cuma sepotong gergaji karatan bekas tukang tempo hari dan ring holahop yg biasa buat les balet? bisa gak buat berjihad...

Arsenal16 mengatakan...

aduuuh telaat...sibuk liat2 yang lain..
Yahudi itu tidak Amnanah dan sering mengingkari kesepakatan dan janji yang telah mereka perbuat dan ini lah cikal bakal ZIONISME...ngak beda jauh dengan pengembang GIK,....penembang GIK = ZIONIS...mari kita brangus...ANDI MUKE GILE....YON BEREWOK SEPERTI BEGAL...
salam brangus...HAMAS