Kamis, 28 Januari 2010

notulen rapat

PERUMAHAN GRIYA INSANI KUKUSAN


Hari : Sabtu, 23 Januari 2010
Pukul : 20.00 wib
Tempat : Musholla Al Insaan, Griya Insani Kukusan
Acara : Silaturahiim

Peserta Rapat : Bpk Kamil
Bpk Dindin Muhan
Bpk Syafrizal
Bpk Wahyu
Bpk Raja
Bpk Adi Purnomo
Bpk Asep Irawan
Bpk Faisal Amien
Bpk Hizam Fauzi
Bpk Arief
Bpk Muchson
Bpk Suryadi
Bpk Haris Effendi
Bpk Bayu
Bpk Toto
Bpk Arda

HASIL RAPAT :
1. Laporan Keuangan Iuran Warga Bulanan akan dilaporkan setiap 3 bulan sekali
2. Perwakilan dari warga GIK akan melakukan kunjungan ke Kantor Pengembang untuk mempertanyakan mengenai :
a. Pengaspalan jalan di dalam Komplek GIK maupun diluar Komplek GIK
b. IMB
c. PBB
3. Ketua FSW Griya Insani Kukusan akan menginfentarisir data-data perjanjian dengan Warga GIK yang telah ditandatangani oleh Pengembang (misal: jadwal penyelesaian jalan didalam komplek GIK)
4. Akan dibentuk Tim yang akan mewakili warga GIK untuk melakukan kunjungan ke Kantor Pengembang , yang ber anggotakan :
a. Bpk Kamil
b. Bpk Faisal
c. Bpk Hizam
d. Bpk Arief
e. Bpk Dindin
f. Bpk Arda
g. Bpk Toto
h. Wakil dari Lingkungan (Bpk RT 002)
5. Pembuatan Fasos Fasum
a. Akan dibuat jalan setapak refleksi di Taman Mushola Al Insaan
b. Penghijauan di dalam Komplek GIK
c. Perangkat Tenis Meja akan dipindahkan ke Blok D
6. Kegiatan Warga
a. Pengaktifan kembali Kerja Bakti Bulanan setiap hari Minggu jam 7 pagi (Minggu terakhir) di lingkungan Komplek GIK & Mushola Al Insaan
b. Pengajian Bulanan (tadarusan) setiap hari Minggu ba’da Isa’ (minggu ke dua). Untuk putaran pertama akan dilaksanakan di rumah Bpk Dindin Muhan Tanggal 14 Februari 2010
7. Kupon Mushola An Nur
Warga Griya Insani Kukusan akan menerima edaran Kupon Infaq dari Panitia pembangunan Mushola An Nur. Hasil edaran Kupon Infaq tersebut akan ditambah Rp 1.000.000,- yang akan diambilkan dari dana kas Mushola Al Insaan GIK yang selanjutnya akan diserahkan ke Panitia Pembangunan Mushola An Nur.

Senin, 18 Januari 2010

ngundang lagi nih yeh....

Assalammualaikum Wr.Wb
Untuk mempererat dan memperkokoh tali silaturahim Warga Perumahan Griya Insani Kukusan, kami selaku pengurus FSW-GIK mengundang kehadiran bapak/ibu pada :

Hari : Sabtu, 23 Januari 2010
Pukul : 20.00 WIB
Tempat : Musholla Al Insaan, Perumahan Griya Insani Kukusan
Acara : Silaturahim, dll

Mengingat pentingnya acara tersebut, kami mohon kesediaan bapak/ ibu untuk hadir tepat pada waktunya, kehadiran bapak/ibu sangat bermanfaat untuk kelanjutan penataan Perumahan ini, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Wassalammualaikum wr. wb

Depok, 18 Januari 2010
KETUA FORUM SILATURAHIM WARGA
GRIYA INSANI KUKUSAN

Selasa, 12 Januari 2010

Seorang Sopir Taksi dan Nenek

Ia menempuh ribuan mil untuk mencari seorang nenek yang tak dikenalnya. Hanya untuk mengembalikan uang nenek tersebut.
Kejadiannya berlangsung pada malam Natal Desember 2009 lalu. Mukul Asaduzzaman, berusia 28 tahun. Ia berasal dari Bangsladesh. Di New York, ia sedang menjalani studi sebagai mahasiswa pasca-sarjana fakultas kedokteran di Queens. Biaya hidup yang sangat mahal membuatnya menjadi sopir taksi untuk sementara dan menopang kebutuhan sehari-harinya.
Malam itu, seorang nenek asal Italia masuk ke taksinya. Si Nenek berniat mencari kerabatnya di Long Island. Maka, Asaduzzaman pun segera membawa taksinya ke tempat yang dituju.
Ketika sudah sampai, dan menurunkan nenek tersebut, Asaduzzaman pun kembali pulang ke tempatnya berasal. Tapi ketika ia sudah sampai, alangkah terkejutnya ketika ia menemukan ada uang tergeletak. Jumlahnya? Banyak sekali. Yaitu $ 10.000 tunai. Jika dijumlahkan dalam rupiah mencapai kurang lebih Rp. 100 juta!
Akhirnya, tanpa pikir panjang, Asaduzzaman pun kembali memutar taksinya menuju tempat si nenek Italia turun. Sial baginya, ia tidak ingat, dimana ia menurunkan si nenek itu tepatnya. Akhirnya, setelah ia mencari selama tiga malam berturut-turut, ia menunggu di luar sebuah rumah kosong yang diduga berada di antara rumah kerabat nenek tersebut.
Dan tak lama kemudian, ia kembali bertemu dengan si nenek yang dicarinya. Nenek itu bernama Felicia Lettieri. Alangkah leganya Lettieri ketika ia menemukan kembali uangnya yang hilang itu. Ia tak menyangka bahwa sopir taksi itu akan mengembalikannya kepadanya.
“Saat itu begitu indah, begitu baik,” ujar Lettieri, 72. Ia sangat berterima kasih kepada Asaduzzaman.
Tanggapan Asaduzzaman? "Ketika saya berumur 5 tahun, ibu saya mengatakan pada saya, Jujur, dan bekerja keraslah dan kamu akan mendapatkan rejekimu sendiri."
Yang membuat Amerika heboh dan sampai saat ini masih terus membicaakan kejadian ini adalah karena Asaduzzama menolak untuk menerima imbalan uang dari Lettieri. Media-media AS memberitakannya secara ekslusif.
Yang berikutnya, karena ia adalah seorang Muslim. Dan mungkin, itulah potret Muslim yang tidak pernah mau dilihat oleh orang Amerika yang selalu menganggap “teroris” kepada orang-orang Islam. (sa/newyorkpost) dikutip dari Eramuslim.com