Selasa, 31 Maret 2009

Situ Gintung, ‘Tsunami’ Di Tengah Kota

TANGERANG (Arrahmah.com) - Tanggul bendungan Situ Gintung, Tangerang, jebol tengah malam kemarin (27/3) dan hingga pagi ini (28/3) pukul 05.00 WIB, korban meninggal dilaporkan sudah berjumlah 99 orang.
Seorang pejabat mengatakan Situ Gintung yang berada di balik bendungan itu terlalu penuh air akibat hujan lebat."Bendungan ini sudah tua, dalamnya 16 meter," ujar Ratu Atut Chosiyah, Gubernur propinsi Banten pada Jumat (27/3) di hadapan sejumlah wartawan."Semalam, karena hujan deras, bendungan ini tidak bisa menahan air yang besar sehingga jebol," tambahnya.Insiden ini terjadi sekitar jam 02.00 Kamis (27/03) dini hari di lokasi yang terkenal sebagai tempat berwisata itu. Luapan air berkekuatan besar yang dipenuhi dengan sampah menerjang perumahan, menghanyutkan mobil dan menumbangkan pohon-pohon dan tiang telepon."Warga masih tidur dan tidak bisa berbuat apapun," ujar pejabat setempat, Danang Susanto.Meskipun bantuan telah mulai berdatangan, namun hingga saat ini, warga sekitar Gintung masih diliputi trauma, apalagi ketika awan gelap yang menyelimuti langit Ciputat dan sekitarnya mulai meneteskan air gerimis, ratusan warga yang tadinya menyaksikan proses evakuasi tiba-tiba lari kocar-kacir menuju jalan raya.Sementara itu, tim evakuasi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan Polri masih terus melakukan usaha pencarian korban yang belum ditemukan. Warga yang selamat namun mengalami cedera dirawat di beberapa pos medis, antara lain di STIE Ahmad Dahlan, Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), posko UIN di Jalan Dahli, dan beberapa tenda-tenda darurat di sekitar tempat terjadinya musibah.

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar." [QS ar-Rum 30:41]
Mari kita ikut serta dalam mengurangi beban mereka, dengan menyisihkan sebagian harta kita.

Jumat, 27 Maret 2009

Depok Rawan Petir, Waspadalah GIK

sumber: harian kompas edisi 24/3/2009
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Senin (23/3), menyebutkan, Depok, sebagian Jakarta Selatan, hingga Serang, Banten, merupakan kawasan yang paling sering didera petir. Intensitas terjadinya petir di kawasan itu termasuk paling tinggi sedunia.
Berdasarkan analisis data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebagian kawasan Bogor hingga perbatasan dengan Jakarta Selatan merupakan dataran rendah luas dengan tutupan lahan atau hutan yang amat kurang. Menurut mereka, penguapan terjadi sangat cepat dan radiasi matahari amat tinggi dari pagi hingga siang.
Hal itu memicu terbentuknya awan dari kumulus menjadi Cumulonimbus dengan ketebalan 1,5 meter hingga 7 meter. Jika saja hutan di kawasan itu masih terjaga, sebenarnya bisa berfungsi menyerap dan menstabilkan penguapan maupun radiasi. ”Pembentukan awan jenis ini selalu disertai petir. Dampak ikutan lainnya adalah hujan es, hujan amat lebat, dan angin kencang, yang sering disebut puting beliung,” kata Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Kukuh Ribudiyanto, Senin kemarin.
Akibat sambaran petir, Minggu lalu, sedikitnya dua orang dilaporkan tewas dan dua lainnya terluka. Kedua korban tewas adalah masing-masing satu orang di Serang, Banten, dan Depok, Jawa Barat. Berkaca kepada kejadian tersebut, warga Jabodetabek diharapkan selalu berhati-hati. Jika terlihat mendung tebal dan terdengar bunyi gemuruh di langit, sebaiknya warga menghindari tempat terbuka (apalagi main tenis meja) dan jangan berdiri di dekat pohon atau tiang listrik. Warga juga diminta mematikan peralatan elektronik dan tidak memegang benda-benda dari besi.

Rabu, 25 Maret 2009

Hati-Hati dam Berkata

Kampanye pemilu sebagai ajang promosi telah berjalan. Puluhan ribu calon anggota legislatif menebar janji-janji manis dan harapan kepada calon pemilihnya. Tujuannya agar dirinya dipilih saat masa pemilihan tiba.
Janji yang ditebarkan, antara lain, pendidikan gratis, sembako murah, kesehatan gratis, penyediaan ribuan lapangan kerja, memberantas korupsi, penegakan hukum seadil-adilnya dan sebagainya.
Seakan butuh janji-janji itu, rakyat pun memilih mereka. Namun, ketika caleg bersangkutan duduk manis dikursi dewan, acapkali janji itu terlupakan. Sang anggota dewan itupun seakan tak pernah mengucapkan janji itu disaat kampanye. Kini janji tinggal janji.
Inilah yang ditentang dalam Islam. ” wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak pernah kamu kerjakan. Amat besar kebencian ( dosa besar ) disisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. (QS. Ashshaff (61: 2-3).
Ayat ini menunjukan, Alloh SWT sangat membenci mereka yang hanya pandai berkata-kata, mengatakan kebaikan dan menebarkan janji-janji manis, namun tak pernah mengerjakan.
Orang yang hanya pandai berkata-kata tapi tak mampu mengerjakan, disetarakan dengan perbuatan dosa besar ( karena dibenci Alloh SWT). Maka hal itu sama dengan orang munafik. Yakni orang yang sering menebar janji, tapi tak pernah ditepati.
Dalam Al Qur an, Alloh SWT menyebutkan, orang-orang munafik itu pendusta. Dan, Alloh SWT mengancam mereka dengan neraka. Bahkan, Alloh SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memeranginya.
” Hai Nabi berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah Jahannam. Dan, itu adalah tempat kembali yang paling buruk”. ( QS Attaubah (9:73).
Rasululloh SAW bersabda : ” Sesungguhnya kebohongan adalah salah satu diantara beberapa pintu kemunafikan”.
Menurut Rasululloh SAW, ciri-ciri orang munafik itu ada tiga : jika berkata dusta; jika berjanji ingkhar; dan jika diberi amanah khianat.
Khalifah Abubakar Ash-Shiddiq ra, ketika diangkat menjadi khalifah (pengganti Rasululloh SAW), tidak menebar janji. Tapi, mengajak umat untuk bersama-sama melakukan kebaikan.
” Wahai umat Islam, kalian semua mengetahui bahwa saya bukanlah orang yang terbaik diantara kalian. Karena itu, bila apa yang saya kerjakan benar dan baik, ikutilah dan jika yang saya lakukan salah, tegurlah.”
Pertanyaan : Bagaimana dengan kita ?....
Wa allohu A’lam.

Minggu, 22 Maret 2009

HANYA SATU JAM

Tadi sore hujan begitu derasnya disertai angin dan petir. Dan terbuktilah pada saluran draenase perumahan GIK dari blok A, B, C, hingga D dipenuhi luapan air. Kita akui bahwa level elevasi perumahan kita memang dibawah jalan kecuali blok D yang hampir rata dengan jalan utama. Namun kalau perencanaan dari pengembang matang pasti tidak akan terjadi luapan air yang membuat sebagian rumah di blok A kemasukan air.

Memang lahan perumahan GIK merupakan daerah tangkapan air, nah disinilah pihak pengembang tidak merencanakan secara matang dan tidak bisa merekayasa landscape yang ada. Andai saja pada saat pekerjaaan persiapan pematangan lahan level elevasi pengurugan dan pemadatan dilakukan dengan perhitungan yang sangat matang, sudah sangat pasti tidak terjadi luapan air. Coba kita lihat andaikan level elevasi di blok B10, dan C9 dinaikan menjadi 1 meter tidak akan terjadi hal seperti ini. Memang itu banyak mengeluarkan biaya, namun sisi pelayanan terhadap konsumen dan kordinasi lingkungan sekitar itu yang diutamakan, dan pasti ada solusi yang terbaik!!!

Coba kita lihat blok D..kenapa masih bisa kemasukan air???bagaimana dengan pembuatan tanggulnya…efektifkah???ini hal yang sangat sepele tapi membawa permasalahan yang sangat besar!!!

Coba kita perhatikan, derasnya air dari kandang sapi memang bisa dibendung oleh tanggul yang ada, namun air yang datang dari arah barat terbentur oleh derasnya air dari kandang sapi sehingga tumpahlah ke jalan dan masuklah air kembali ke blok D. Seharusnya luasan tanggul tidak seperti saat ini dan harus kordinasi kembali dengan lingkungan warga sekitar apabila luasan tanggul ditambah. Dalam perencanaan draenase saluran blok D juga tidak jelas sehingga buangan airnya pun tidak jelas, seharusnya mempunyai buangan sendiri, tapi kenyataannya air tetap dibuang melalui saluran blok B. dan blok B10 lah yang paling merana dilalui dan dihujani dari bebagai arah buangan air saluran. Karena terlalu banyak debit air yang masuk dan debit air yang datang dari arah barat sisi utara, meluaplah air sampai carpot A16 ,dan ada juga septictank yang menyembur keluar (A14) dan bagian dapur yang terendam (A15) akibat masuknya air saluran ke septicktank dan saluran buangan dapur..weleh-weleh…

FSW-GIK menghimbau agar dalam pengaspalan jalan diperhatikan untuk jalan utama lingkungan luar GIK sisi selatan kemiringan jalan harus condong ke saluran air, (dibuat semaximal mungkin agar nanti apabila hujan, air tidak masuk ke perumahan GIK tapi ke saluran lingkungan sisi selatan..

Perlu penambahan luasan tanggul atau lebar saluran lingkungan (dianilisis dan sistesis dahulu), kordinasikan dengan warga dul…

Dalam pengaspalan nanti Ketebalan aspal serta material yang ada harus sesuai perhitungan, sehingga kalau terjadi hujan tidak capat rusak dan mengelupas.

Hanya satu jam hujan turun namun luapan air sudah memasuki sebagian rumah-rumah di GIK. Padahal dulu sewaktu saya menanyakan ini kepada pengawas dan antek-antek pengembang GIK dengan gampangnya mereka menjawab….kalau 10 tahun baru pak bicara banjir di perumahan ini……lha ini baru jalan 1 tahun lebih dan hujan 1 jam????piye toh le le le,,,, sepertinya tidak perlu menunggu 10 tahun kaleeee boz zzzzz…zzz..zzzz…zz.zzzzzzzzzz…zz.zzz.zz.zzzzzz tidur kaleeee jawabnya……

Senin, 16 Maret 2009

rekap uey....

REKAPITULASI IURAN BULANAN
WARGA GRIYA INSANI KUKUSAN
PERIODE BULAN FEBRUARI DAN MARET 2009

Pemasukan
1. Iuran Bulanan s/d tanggal 15 Maret 2009 : Rp. 5.725.000

Pengeluaran :
1. Pembayaran gaji petugas kebersihan bulan Februari 2009 Rp. 400,000.

2. pembayaran ke TPA bulan Februari 2009 Rp. 200,000.
Jumlah Rp. 600,000.

SALDO SAMPAI SAAT INI TANGGAL 15 MARET 2009 SEBESAR ……….. Rp. 5,125,000.00


Sabtu, 14 Maret 2009

KUDA

Seekor anjing tampak menatapi tingkah seekor kuda yang berlari-lari tak jauh dari hadapannya. Sang kuda begitu ceria. Sesekali, kuda menggoyangkan kepalanya seperti sedang berdendang riang. Anjing pun mengubah wajah cemberutnya dengan bersuara ke arah kuda.
“Kamu begitu bahagia, kuda?” tanya sang anjing menampakkan wajah penasaran. Padahal, di masa kering seperti ini, sebagian besar penghuni padang rumput terjebak kehidupan yang begitu sulit.
“Ya, aku bahagia!” ucap kuda sambil terus berlari kecil seraya tetap mengungkapkan keceriaannya.
“Kamu tidak merasa susah di masa kering seperti ini?” tanya anjing dengan wajah masih muram.
“Tidak!” jawab kuda singkat. Gerakan larinya makin melambat. Dan, sang kuda pun menghentikan langkahnya di depan sang anjing.
“Apa kamu sudah kaya, temanku?” tanya si anjing serius. Yang ditanya tidak memberikan reaksi istimewa. Kuda cuma menjawab pelan, “Tidak!”
“Mungkin kamu sudah punya rumah baru seperti kura-kura, keong, atau yang lainnya?” tanya anjing tetap menunjukkan rasa penasaran. Kuda hanya menggeleng.
“Mungkin kamu sudah bisa menghasilkan mutiara seperti para kerang di laut?” tanya sang anjing lagi. Lagi-lagi, kuda menggeleng. “Lalu? Kenapa kamu begitu bahagia?” sergah anjing lebih serius.
“Entahlah,” jawab kuda sambil tetap menunjukkan wajah cerianya. “Aku bahagia bukan karena punya apa-apa. Aku bahagia karena bisa memberi apa yang kupunya: tenaga, kecerdasan, bahkan keceriaan,” jelas kuda begitu panjang.
“Itukah yang membuatmu bahagia dibanding aku?” tanya anjing mulai menemukan jawaban menarik.
“Aku merasa bahagia dan kaya karena selalu berpikir apa yang bisa kuberikan. Dan bukan, apa yang bisa kudapatkan,” tambah si kuda yang mulai beranjak untuk kembali berlari. **
Manis pahit kehidupan kadang bergantung pada bagaimana kita memandang. Dari situlah sikap diri akan menemukan cermin. Kalau hidup dipandang dengan wajah muram, maka cermin akan memantulkan sikap susah, suram, dan tidak mengenakkan.
Cobalah letakkan mata hati kita di tempat yang nyaman untuk memandang hidup ini secara positif. Maka, kita akan menemukan energi baru tentang bagaimana mengarungi hidup.
Dari situlah, sikap yang muncul persis seperti diungkapkan sang kuda, “Aku merasa bahagia karena selalu berpikir apa yang bisa kuberikan. Bukan, apa yang bisa kudapatkan.”

Rabu, 11 Maret 2009

secarik surat pernyataan

Assalammualaikum wr.wb.

Sehubungan dengan janji dari kami pihak Menejemen Griya Insani Kukusan, tentang alokasi dana untuk pembangunan Musholla Griya Insani Kukusan. Dengan ini, kami selaku menejemen Perumahan Griya Insani Kukusan, menyatakan akan memberikan dana untuk pembangunan Musholla Griya Insani Kukusan sebesar Rp. 50.000.000.

Adapun penyerahan alokasi dana tersebut akan kami berikan secara bertahap, yaitu pada tanggal 10 Februari 2009 sebesar Rp. 25.000.000 dan tanggal 10 Maret 2009 sebesar Rp. 25.000.000

Demikian surat pernyataan ini kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Wassalammualaikum wr. wb.

Depok, 20 Nopember 2008

1. GRIYA INSANI KUKUSAN
PIMPINAN & DIREKTUR TEKNIK

YON HARYONO

2. ANDY AZIZI AMIN
DIREKTUR KEUANGAN

Jumat, 06 Maret 2009

UNDANGAN SEMINAR


Assalamu'alaikum Wr Wb

Dengan ini mengundang kepada para pengunjung Blog ini, Seminar perjuangan dengan Tema


" Agresi militer Israel ke Palestine, siapa yang bertanggung jawab? "


Diadakan pada ;


Hari : Ahad, 8 Maret 2009

Jam : 08.00 - 12.00 ( Sholat Dhuhur jamaah)

Tempat : Basement Masjid Bilal Kampus ISTN,

Srengseng sawah Jakarta selatan

Pembicara : Fitra Ratory ( Wartawan TV One, peliput Perang Gaza )

Ust. Muqoddam


Demikian hal ini disampaikan, informasi ini sebagai undangan. "Gratis"

Event ini atas kerjasama Yayasan Pemuda Bangkit dan Masjid Bilal ISTN.


Wassalamualaikum Wr Wb


an. Ketua Pelaksana




Kamis, 05 Maret 2009

responsif

Assalamualakikum Wr. Wb.
Berikut Responsif kami terhadap apa yang dipublikasikan oleh Humas GIK adalah sebagai berikut :

1.Menurut kajian teknis karakteristik paving blok memang lebih ramah lingkungan namun perlu dicatat bahwa bahan struktur untuk paving blok harus yang kuat dan tidak asal-asalan (bagi kami beli rumah di GIK itu mahal, tapi bahan, upah kerja dll di GIK murahan, jadilah rumah kami seperti ini asal-asalan dalam membuatnya, jadi jangan terulang kembali hal seperti itu). Pada saat pemadatan harus benar-benar padat dan rata, begitu juga dengan sirtunya. Pada saat pemasangan paving blok diharapkan benar-benar rata dan rapi begitu juga saat pengisian abu batu pada nat-nat paving blok. Kami bukan menggurui tapi kami yakin sang maestro direktur teknik GIK pun sangat paham dengan asbunnya tapi perlu digarisbawahi PENGAWASAN DARI PENGEMBANG BUNG itu yang penting!!!

2.Menurut hemat kami cobalah di ukur kembali kemiringan jalan, dan kupas serta buang bekas-bekas adukan yang menempel di jalan. Coba tengok di area depan blok A20 sampai A18 terlihat kemiringan di antara A20 dan A18 tidak stabil (terlihat menggelembung jalannya). Bahkan rumah A18 terlihat jalan lebih tinggi dari lantai rumah, maaf secara pribadi pada saat gelar lantai kerja saya pernah menyampaikan bahwa lantai rumah harus lebih tinggi dari jalan minimal 30 cm, namun karena sang insinyur dan mandornya sangat pintar dan keblingar jadi terbalik jalan yang lebih tinggi dari lantai rumah.. ketika saya kembali menyampaikannya sang insinyur dan mandornya dengan entengnya menjawab bahwa pada saat pengaspalan lagi nanti aspal ini akan dikupas dan ditimbang kembali kemiringannya……gimana??? Untuk awas mengawasi itu merupakan kewajiban pihak pengembang bukan warga!!!kalaupun warga yang turun beri kami gambar teknis, bestek sehingga pelaksana yang bekerja tidak melenceng dari gambar rencana. Jangan lupa pada saat pengaspalan jalan beri bantalan (polisi tidur).

3.Iuran bulanan bagi seluruh penghuni perumahan GIK merupakan kewajiban dari hasil kesepakatan bersama diantara warga, pada saat ini petugas kebersihan saja yang kami kelola, keberadaan security bagi kami hanyalah mengamankan asset-asset pengembang dan merekapun bertanggungjawab terhadap pengembang bukan kepada warga, kamipun tidak berhak untuk mengatur dan mengelola keberadaan security karena masih dibawah naungan pengembang. walaupun nantinyapun security itu akan dikelola oleh warga, seyogyanya pengembang mempunyai catatan tertulis kepada kami tentang serah terima security yang ada.

4.Sebelumnya sangat diharapakan Media ini merupakan sarana interaksi, dan diharapkan dapat menjembatani diantara kedua belah pihak, FSW-GIK, Pengembang, bahkan hal pribadi warga kepada pengembang. Kami sangat menghargai keberadaan humas GIK yang sudah menjembataninya meskipun sudah sangat-sangat terlambat, namun berbuat lebih baik lebih penting dari pada tidak sama sekali untuk meresponnya. Semoga Pihak pengembang merespon dan bisa menjalin hubungan yang lebih baik kepada warga dan tidak hanya sebatas omong doang (omdo), asbun (asal bunyi), dan tidak punya komitment untuk secepatnya menyelesaikan pekerjaan ini. Terima kasih…….
Wassalammualaikum wr. wb……….

Senin, 02 Maret 2009

Warta Griya Post: Informasi Mutakhir dari Management GIK

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Apa kabar Bapak ibu semua warga Griya Insani Kukusan.Informasi terbaru dari kami menejemen GIK.Alhamdulilah pengerjaan tanggul di depan gerbang blok D sudah selesai pengerjaannya. Tanggul ini berfungsi untuk menahan derasnya air dari saluran warga luar perumahan yang pada saat hujan membawa kotoran dan sampah masuk ke dalam blok D. Merespon keadaan yang terjadi tentang keamanan dan tugas security, mulai selasa pagi kami akan memberlakukan aturan kerja/ tugas yang jelas bagi security perumahan GIK. Aturan kerja ini akan kami pasang di dalam pos security dan setiap minggunya kerja security akan di evaluasi. Alhamdulilah pengerjaan pengaspalan jalan hari ini sudah di mulai dengan action pembersihan badan jalan yang akan di aspal. idealnya lama pengerjaan kurang lebih 2 s/d 3 minggu. ini berdasarkan tahap-tahap yang harus di lalui sebelum pengaspalan, yaitu pembersihan,pemberian lapisan dasar,perataan pemadatan, dan terakhir pengaspalan. Untuk itu kami mohon maaf kepada para warga GIK apabila dalam pengerjaan persiapan pengaspalan ini mengganggu kenyamanan dan aktivitas warga Griya Insani Kukusan. Demikian informasi terbaru yang dapat saya sampaikan untuk saat ini semoga dapat memberikan penjelasan dan manfaat bagi warga GIK. Amin



Wassalam

-Yurito-Humas GIK